Jumat 15 Oct 2021 14:36 WIB

PAN: Parpol Perlu Buka Komunikasi untuk 2024

PAN dan PPP memiliki kesamaan tak bisa mengusung calon presiden pada 2024.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ilham Tirta
Viva Yoga Mauladi.
Foto: DPR
Viva Yoga Mauladi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi menyambut baik ajakan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk membentuk poros ketiga di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 bersama Partai Nasdem. Menurutnya, hal tersebut merupakan langkah yang perlu dilakukan guna membuka komunikasi ihwal koalisi.

"Perlu juga seluruh pimpinan partai politik mulai membuka komunikasi intensif untuk menyamakan visi dan persepsi untuk desain Pilpres 2024," ujar Viva saat dihubungi, Jumat (15/10).

PAN dan PPP, kata Viva, memiliki kesamaan, yakni tak bisa mengusung calon presiden di 2024. Pasalnya, kedua partai tak memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen.

"Antara PAN dan PPP adalah partai politik yang memiliki kesamaan tidak dapat mengusung pasangan calon di pilpres sesuai persyaratan presidential threshold 20 persen kursi DPR. PAN dan PPP harus berkoalisi dengan parpol lain," ujar Viva.

PAN sendiri menginginkan proses kemunculan bakal capres atau cawapres dipandu oleh landasan moral politik. Serta, dalam kerangka proses pendidikan politik masyarakat, karena rakyatlah sebagai pemegang kedaulatan negara.

"Sikap PAN, sesuai dengan hasil Rakernas II PAN pada tanggal 31 Agustus 2021, bahwa Rakernas memberikan kewenangan penuh kepada ketua umum PAN, Zulkifli Hasan untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam proses pencalonan capres/cawapres di pemilu 2024," ujar Viva.

Sebelumnya, Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi menilai akan ada tiga poros di pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Partainya pun tertarik membentuk poros ketiga dengan Partai Nasdem dan PAN.

"PPP tertarik dengan poros ketiga, misalkan Nasdem, PAN, PPP itu sudah 21 persen, itu memang memungkinkan," ujar Baidowi di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (14/10).

Untuk mencalonkan presiden di 2024, partai harus memenuhi ambang batas sebesar 20 persen. Adapun PPP sendiri memiliki 4,52 persen kursi di parlemen, sedangkan Partai Nasdem sebesar 9,05 persen, dan PAN sebesar 6,84 persen.

"Tetapi kita tak membicarakan jauh ke sana. Sekarang terkait dengan manuver partai lainnya, itu sah-sah kalau mau bermanuver, karena partai politik memiliki strategi masing-masing termasuk dari PPP," ujar Baidowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement