REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Efek dari era globalisasi yang semakin modern, membuat semua aktivitas kehidupan masyarakat tidak lepas dari penggunaan teknologi, salah satunya adalah teknologi informasi. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kebutuhan terhadap informasi, internet pun turut mengalami perkembangan. Sehingga saat ini, muncul sebuah pola baru dalam melakukan proses bisnis yaitu dengan menggunakan internet.
Rani, Aris Kurniawan, Syahrir, dan Vina Islami selaku dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menggelar pengabdian masyarakat dengan membuat pelatihan Pengenalan Marketplace E-Commerce pada Karang Taruna Desa Kota Batu, Bogor, pada Sabtu (11/9) silam. Rani, selaku ketua pelaksana menuturkan melalui pelatihan ini, dapat memotivasi sekaligus memperkenalkan fungsi penting marketplace sebagai media baru dalam memasarkan produk secara lebih efisien, fleksibel dan hemat biaya iklan.
“Manfaat keberadaan marketpalce yang dirasakan oleh masyarakat adalah bisa menghemat waktu jual beli produk, dan tidak harus dilakukan secara konvensional atau mendatangi toko fisik. Bisa menjadi bisnis lintas wilayah, bisa dilakukan tanpa modal besar, fleksibilitas yang tinggi dan mengembangkan bisnis yang lebih besar,” tutur Rani, Senin (11/10).
Aris Kurniawan selaku tutor menjelaskan bahwa, e-commerce diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi elektronik yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan pertukaran atau penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik.
“Sementara itu, yang dimaksud marketplace adalah sebuah website atau aplikasi online yang memfasilitasi proses jual beli dari berbagai toko. Marketplace tidak dapat dipisahkan dari e-commerce, karena sistem yang digunakan pada marketplace, merupakan sistem e-commerce,” jelas Aris.
Berkembangnya internet dan penetrasi e-commerce di daerah, membuat kontribusi sektor ini terus meningkat terhadap perekonomian Nusantara. Ada beberapa faktor yamg menjadi penyebab maraknya perkembangan marketpalce di Indonesia yaitu pasar yang berorientasi mobile, konsumen muda dan melek digital, peningkatan partisipasi UMKM, bertumbuhnya investasi serta dukungan pemerintah.
“Kendala yang dihadapi secara umum oleh calon pelaku usaha ataupun yang sudah menjalankan bisnis secara offline adalah minimnya pemahaman tentang marketplace. Padahal berbagai jenis marketplace seperti Shopee dapat digunakan untuk memulai wirausaha,” imbuhnya.
Aris berharap, dengan adanya pelatihan dari para dosen Universitas BSI ini, membuat kaum muda yang merupakan sumber daya potensial, memiliki ide kreatif dan imajiner, mampu membangkitkan jiwa wirausaha mereka, sehingga kaum muda memiliki ide untuk memulai bisnis.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
