Jumat 15 Oct 2021 10:15 WIB

Microsoft Tutup LinkedIn di China

Microsoft akan meluncurkan aplikasi pekerjaan mandiri baru di China

Rep: Noer Qomariah K/ Red: Dwi Murdaningsih
Tampilan close-up menunjukkan aplikasi
Foto: EPA-EFE/HAYOUNG JEON
Tampilan close-up menunjukkan aplikasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Microsoft mengungkap rencananya untuk menutup LinkedIn versi lokalnya di China akhir tahun ini. Pertama kali diluncurkan pada Februari 2014, LinkedIn versi lokal untuk pasar China dibuat dengan tujuan memajukan misi situs jaringan bisnis.

Dilansir dari Techradar, Jumat (15/10), aplikasi itu menghubungkan para profesional dunia agar mereka lebih produktif dan sukses. Pada saat itu, Microsoft sangat menyadari mereka harus mematuhi persyaratan pemerintah China pada platform internet ketika mengoperasikan versi lokal dari jaringan sosialnya untuk para profesional di negara tersebut.

Baca Juga

Selama tujuh tahun terakhir, LinkedIn versi lokal telah membantu para profesional di China menemukan pekerjaan serta berbagi dan tetap mendapat informasi. Meskipun layanan ini membantu banyak orang menemukan pekerjaan dan karier baru, Microsoft memperhatikan bahwa aspek sosial LinkedIn tidak digunakan di China seperti halnya di seluruh dunia.

Meski akan menutup LinkedIn versi lokalnya, perusahaan masih ingin membantu pengguna China menemukan pekerjaan dan peluang baru secara online. Untuk alasan ini, Microsoft akan meluncurkan aplikasi pekerjaan mandiri baru di China.

Aplikasi pekerjaan baru ini akan menggunakan nama InJobs. Meskipun akan membantu para profesional yang berbasis di China menemukan pekerjaan dan perusahaan China menemukan kandidat berkualitas, aplikasi itu tidak akan menyertakan umpan sosial atau kemampuan untuk berbagi posting atau artikel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement