Kamis 14 Oct 2021 20:12 WIB

Brendan Rodgers tak Tertarik Bicara dengan Newcastle United

Rodgers dianggap mampu menjalankan proyek ambisius Newcastle.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Manajer Leicester City Brendan Rodgers.
Foto: John Walton / Pool via AP
Manajer Leicester City Brendan Rodgers.

REPUBLIKA.CO.ID, NEWCASTLE -- Pelatih Leicester City Brendan Rodgers tak tertarik untuk berbicara dengan Newcastle United tentang kemungkinan merapat ke St James ‘Park dilansir dari Sky Sports, Kamis (14/10). Newcastle sedang mencari pelatih baru untuk menggantikan Steve Bruce yang kemungkinan akan segera dipecat.

Di bawah kepemilikan baru oleh konsorsium yang dipimpin Arab Saudi, Newcastle merancang proyek jangka panjang yaitu menjadi penantang gelar Liga Inggris dalam lima tahun ke depan. Mereka ingin The Magpies mengangkat tropi tersebut.

Oleh karena itu Newcastle sedang mengincar orang-orang yang tepat guna mewujudkan ambisi tersebut. Posisi pelatih salah satu yang menjadi bahan incaran. Mereka tak percaya kepada Bruce bisa membawa tim sesuai proyek yang dicanangkan.

Maka dari itu, Rodgers dianggap mampu menjalankan proyek tersebut. Mantan pelatih Liverpool tersebut mempersembahkan gelar Piala FA musim lalu untuk Leicester. Meski namanya dikaitkan dengan Newcastle, Rodgers masih senang bersama Leicester dan percaya akan banyak yang dicapai di masa akan datang.

Setelah mencapai kesuksesan di Celtic, Rodgers menerima tawaran menanganni Leicester pada Februari 2019. Dalam dua musim bertugas, ia dua kali membawa Leicester duduk di posisi kelima klasemen dan Mei lalu mengalahkan Chelsea di final Piala FA.

Di bawah kekuasaan Mike Ashley selama 14 tahun, Newcastle mendapatkan banyak kritik. Pasalnya, Ashley tak membawa banyak kemajuan kepada tim. Oleh karena itu akuisisi oleh konsorsium tersebut disambut suka cita oleh penggemar.

Bruce hanya mampu membawa Newcastle di posisi ke-13 dan 12 dalam dua musim kepemimpinannya. Musim ini, Newcastle mencatatkan awal yang buruk. Kini mereka berada di posisi kedua dari bawah dengan hanya mengumpulkan tiga poin dari tujuh pertandingan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement