Kamis 14 Oct 2021 16:45 WIB

DPRD Jabar: SPAM Penting untuk Kebutuhan Masyarakat

Pendistribusian menjadi lebih berkeadilan dan merata.

DPRD Jabar: SPAM Penting Untuk Kebutuhan Masyarakat
Foto: DPRD Jabar
DPRD Jabar: SPAM Penting Untuk Kebutuhan Masyarakat

REPUBLIKA.CO.ID,SUMEDANG--Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pedesaan merupakan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang sedang digalakkan oleh Pemerintah Pusat dan diteruskan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat ke Kabupaten Kota.

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat, Mochamad Ichsan mengatakan bahwa program SPAM Pedesaan ini dilaksanakan atas dasar kesulitan masyarakat khususnya yang tinggal di pelosok dalam memperoleh Air Minum yang bersih. "SPAM Pedesaan ini dilaksanakan atas dasar kesulitan masyarakat yang tinggal di daerah plosok dalam memperoleh Air Minum yang bersih," ucapnya usai meninjau SPAM Air di Desa Nagarawangi, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, dalam siaran pers yang diterima Republika.

Menurutnya, bantuan ini lebih mengutamakan kepada pendistribusian air ke masyarakat. Sebelumnya masyarakat melakukan pengambilan secara mandiri melalui selang kecil dari sumber mata air sehingga air yang tertampung di setiap rumah tidak merata. "Setelah adanya instalasi Water meter pendistribusian di wilayah ini lebih berkeadilan dan merata ke setiap rumah," ujarnya. Setiap rumah itu mendapatkan akses air kurang lebih perkubiknya itu Rp 1.500,-. Sedangkan rata-rata penggunaan air di wilayah ini sektira 10 kubik perbulan. Sehingga masyarakat mengeluarkan biaya untuk pembelian air, sekitar 15 ribu rupiah.

Menurut informasi yang diberikan oleh Disperkim bahwa sudah ada 100 unit water meter yang terpasang di wilayah Desa Nagarawangi. "Sudah ada 100 unit water meter yang terpasang di wilayah ini untuk mengcover 2 RW sedangkan di Desa ini sendiri jumlah RWnya ada 7 sehingga masih membutuhkan water meter untuk 5 RW lagi," papar Ichsan. Dirinya juga menyebut jika program pendampingan Pamsimas ini akan berakhir di tahun 2021. Pihaknya akan mendorong kepada pihak terkait untuk bisa mengadakan lagi program seperti ini guna mencegah peningkatan angka stunting di Jawa Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement