Kamis 14 Oct 2021 15:48 WIB

Jokowi Resmikan Terminal Wae Kelambu di Labuan Bajo

Terminal khusus logistik ini juga bertujuan memperkuat konektivitas maritim.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri BUMN Erick Thohir Presiden Joko Widodo meresmikan penggabungan atau merger Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pelabuhan Indonesia (Persero) di Terminal Multipurpose Wae Kelambu, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (14/10).
Foto: Sekretariat Presiden
Menteri BUMN Erick Thohir Presiden Joko Widodo meresmikan penggabungan atau merger Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pelabuhan Indonesia (Persero) di Terminal Multipurpose Wae Kelambu, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis (14/10). Jokowi pun mengapresiasi kecepatan pembangunan terminal pelabuhan tersebut.

"Saya juga sangat mengapresiasi, dikerjakan secara cepat, pada Agustus 2020 dimulai kemudian hari ini bisa kita selesaikan. Alhamdulillah," ujar Jokowi dalam sambutannya.

Baca Juga

Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo dibangun untuk memisahkan kegiatan logistik atau barang dengan angkutan penumpang yang sebelumnya bercampur di pelabuhan yang lama. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung pengembangan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium.

"Pelabuhan Wae Kelambu ini kita memang ingin pelabuhan yang lama itu bersih karena memang di sana adalah wilayah dan daerah wisata sehingga kita geser ke sini," tambahnya.

Terminal Multipurpose yang berfungsi sebagai terminal khusus logistik ini juga bertujuan memperkuat konektivitas maritim dan menopang kelancaran arus logistik di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Presiden berharap, terminal dan pelabuhan baru ini bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama.

"Kita harapkan ini bisa kita pakai dalam jangka 15-20 tahun yang akan datang masih memungkinkan, untuk angkutan barang-barang yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, utamanya di Kabupaten Manggarai Barat," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam laporannya menyampaikan, pelabuhan baru ini merupakan pelabuhan kelas 3. Budi berharap format pelabuhan ini bisa dikembangkan di tempat lainnya di Tanah Air.

"Kami harapkan ini menjadi satu pelabuhan yang menjadi format baru pelabuhan yang akan dikembangkan di beberapa tempat di Indonesia. Harapannya pelabuhan ini akan membuat Labuan Bajo tidak lagi padat dan menjadi destinasi yang baik," ujar Budi.

Dalam acara ini turut dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, dan Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement