Kamis 14 Oct 2021 16:10 WIB

Transaksi Ekonomi Digital Meningkat Tiga Kali Lipat di 2025

Ekonom menilai industri digital Indonesia akan jadi salah satu yang terbesar di Asean

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, nilai transaksi ekonomi digital Indonesia akan mencapai 124 miliar dolar AS atau Rp1.700 triliun di tahun 2025. Untuk itu, pelaku UMKM diharapkan dapat menangkap potensi tersebut.
Foto: SIGID KURNIAWAN/ANTARA
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, nilai transaksi ekonomi digital Indonesia akan mencapai 124 miliar dolar AS atau Rp1.700 triliun di tahun 2025. Untuk itu, pelaku UMKM diharapkan dapat menangkap potensi tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai transaksi ekonomi berbasis internet atau ekonomi digital di Indonesia mencapai 41,9 persen dari total transaksi di Kawasan Asia Tenggara selama tahun 2020. Angka tersebut dinilai akan terus bertambah hingga tiga kali lipat pada tahun 2025 mendatang. 

Ekonom senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, industri digital di Indonesia akan menjadi salah satu yang terbesar di kawasan Asia Tenggara, selaras dengan tingginya penetrasi internet di tanah air.

"Saya kira nilai kontribusi ekonomi digital kita akan meningkat dua sampai tiga kali lipat pada 4-5 tahun yang akan datang, dibandingkan negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Hal ini didukung oleh besarnya populasi anak muda Indonesia yang lebih cepat beradaptasi terhadap internet dan jumlah e-commerce yang meningkat pada 3 tahun terakhir," ujar Yusuf. 

Menurut Yusuf, dibutuhkan strategi untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital yang dimiliki Indonesia. Pasalnya, belum seluruh wilayah Indonesia yang memiliki koneksi internet yang baik dan tingkat literasi digital yang merata. 

Sehingga penerima manfaat dari perkembangan ekonomi digital tersebar secara merata bagi dunia usaha terutama Usaha Kecil dan Mikro di seluruh wilayah di Indonesia.

"Momentum pandemi harus kita manfaatkan untuk menciptakan ekosistem ekonomi digital", ungkap Yusuf. Untuk itu, menurutnya, pemerintah harus memastikan infrastruktur digital merata, sehingga jangkauan konektivitas dirasakan bagi masyarakat yang berada di luar Pulau Jawa - Bali. Selain itu, pemerintah perlu berkerja sama dengan swasta dan dinas terkait untuk meningkatkan literasi digital bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM yang belum familiar dengan digital. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, nilai transaksi ekonomi digital Indonesia akan mencapai 124 miliar dolar AS atau Rp1.700 triliun di tahun 2025. Untuk itu, pelaku UMKM diharapkan dapat menangkap potensi tersebut.

"Potensi itu perlu dimanfaatkan oleh UMKM, sehingga sektor ekonomi digital kita semakin berkembang. Sehingga pada 2025 mendatang, Indonesia dapat merealisasikan nilai transaksi ekonomi digital sebesar 124 miliar dolar AS atau Rp1.700 triliun bahkan lebih tinggi," ujar Menko Perekonomian ini, pada Senin (11/10).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement