Kamis 14 Oct 2021 12:12 WIB

Kementan Luncurkan Platform Online Pemasaran Produk Petani

Masa depan sektor pertanian nasional tergantung kepada para petani milenial.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
 Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan aplikasi Outlet MIA sebagai platform jejaring media sosial sekaligus tempat pemasaran produk pertanian secara online dari para petani milenial.
Foto: ANTARA/ADENG BUSTOMI
Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan aplikasi Outlet MIA sebagai platform jejaring media sosial sekaligus tempat pemasaran produk pertanian secara online dari para petani milenial.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan aplikasi Outlet MIA sebagai platform jejaring media sosial sekaligus tempat pemasaran produk pertanian secara online dari para petani milenial. Platform tersebut diharapkan bisa menyatukan petani milenial di Indonesia dan menambah peluang perluasan pasar dalam dan luar negeri.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BBSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan, platform mudah digunaka oleh siapa saja di mana saja karena bersifat user friendly. Kementan juga dapat terbantu untuk mengetahui keberadaan para petani berusia muda di seluruh wilayah untuk kepentingan regenerasi petani.

"Namun, ujungnya adalah bagaimana kita menciptakan petani milenial yang profesional dan mandiri. Tidak bergantung pada orang lain atau pemerintah sehingga dia berdaya saing dan punya kemampuan adrenalin usaha yang besar," kata Dedi dalam peluncuran aplikasi Outlet MIA secara virtual, Rabu (13/10).

Dedi menyampaikan, masa depan sektor pertanian nasional tergantung kepada para petani milenial saat ini. Sebab, mereka memiliki kemampuan yang jauh lebih baik, melek teknologi, dan sangat adaptif terhadap perubahan.

Indonesia saat ini membutuhkan petani milenial yang memang memiliki jiwa wirausaha tinggi untuk mendorong peningkatan produksi pangan nasional ke depan. "Petani yang seperti itu yang akan mampu menggenjot produktivitas sehingga ke depan produk kita bertambah bahkan bisa diekspor dan diterima di pasar internasional," kata Dedi.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menambahkan, Outlet MIA dibuat seperti media sosial pada umumnya seperti Facebook, Instagram, atau Twitter. Kendati demikian, ia menerangkan khusus untuk transaksi jual beli, platform tersebut memang belum memiliki fasilitas untuk pembayaran dan pengiriman. Dengan kata lain baru dapat digunakan sebagai media promosi.  

Platform itu dibuat karena saat ini belum terdapat platform digital yang menjadi forum khusus bagi petani milenial di Indonesia. Sementara, di berbagai negara saat ini sudah membuat plaform khusus petani milenial untuk membantu proses regenerasi dan kemajuan bisnis pertanian.

"Selandia Baru, Australia, dan Amerika Serikat itu contoh yang mereka sudah punya platform di mana sesama petani milenial bisa berkomunikasi," katanya.

Idha mengatakan, platform Outlet MIA juga bisa digunakan oleh warga asing di luar negeri sehingga forum petani milenial diharapkan bisa mengembangkan jejaring hingga level internasional. Pihaknya juga akan secara rutin menyampaikan kebijakan terbaru, agenda, dan inovasi terbaru sektor pertanian untuk mendorong petani milenial berkontribusi.

"Kita akan mendorong kemajuan petani milenial dan nanti kita akan integrasikan dengan database petani milenial yang saat ini sudah ada," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement