Rabu 13 Oct 2021 22:28 WIB

Bos Mercedes Bicara Soal Mesin Baru Hamilton

Hamilton sempat terkendala dengan mesin barunya di GP Turki.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pembalap Formula Satu Inggris Lewis Hamilton dari Mercedes-AMG Petronas tiba di grid sebelum Grand Prix Formula Satu 2021 Rusia di trek balap Sochi Autodrom di Sochi, Rusia,  Ahad (26/9/2021).
Foto: EPA-EFE/Yuri Kochetkov
Pembalap Formula Satu Inggris Lewis Hamilton dari Mercedes-AMG Petronas tiba di grid sebelum Grand Prix Formula Satu 2021 Rusia di trek balap Sochi Autodrom di Sochi, Rusia, Ahad (26/9/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bos Mercedes Toto Wolff menjelaskan kekhawatirannya tentang kendala mesin baru mobil Lewis Hamilton pada Grand Prix (GP) Turki. Ia pun tidak mengesampingkan hukuman yang diberikan kepada timnya.

"Kami harus melakukannya. Kami melihat beberapa data pada unit Pembakaran Internal yang tak terlihat sangat menjanjikan dan DNF adalah pembunuhan untuk kejuaraan," kata Toto Wolff menjelaskan dikutip Sky Sports, Rabu (13/10).

Pada GP Turki kemarin, pihak Mercedes melakukan renovasi power unit W-12 dengan menggantikan ICE. Hanya bagian ini yang diubah sehingga hanya mendapat grid penalty 10 posisi.

Pembalap Inggris, Hamilton sebelumnya berbicara tentang harapannya untuk mencapai akhir musim tanpa mesin baru, tetapi Wolff bersikeras bahwa keputusan di Istanbul bukanlah keputusan taktis.

"Kami Lebih suka memiliki mesin baru dan kami mengerti itu mungkin bisa lebih lama," sambung dia.

Lebih lanjut, Wolff mengakui ada beberapa suara tak biasa yang datang dari mesin Hamilton sebelum perubahan dan mengatakan Mercedes tengah menganalisis bagaimana kami dapat mencegahnya di masa depan.

"Saya pikir kita lebih memahami sekarang di mana akar masalahnya terletak dan itu adalah sesuatu yang dapat terjadi dari waktu ke waktu jika Anda hanya memiliki masalah material," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement