Rabu 13 Oct 2021 14:28 WIB

Sleman Sambut Wacana Suporter Boleh Menonton di Stadion

Pelonggaran harus dibarengi ketaatan prokes dari pelaksana.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.
Foto: @KustiniKSP
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, DIY, Kustini Purnomo, menyambut baik wacana aturan suporter dibolehkan menonton pertandingan sepakbola di stadion. Ia berpendapat, kabar itu menjadi angin segar bagi suporter yang selama ini menonton dari layar kaca.

Meski begitu, Kustini menyatakan, kebijakan penonton sepakbola dibolehkan masuk stadion masih menunggu aturan resmi pemerintah pusat. Tentunya, aturan itu akan diberikan dengan pertimbangkan perkembangan kasus covid masing-masing daerah.

Sebab, ia menilai, pasti akan ada penyesuaian-penyesuaian daerah mana saja yang diizinkan. Kustini sendiri mengaku tidak sabar untuk menonton lagi pertandingan sepakbola, terutama laga-laga PS Sleman, secara langsung di stadion-stadion. "Itu kabar bagus bagi suporter, terutama fans PS Sleman," kata Kustini, Rabu (13/10).

Nantinya, jika di Sleman juga termasuk wilayah-wilayah yang diizinkan, akan memersiapkan sejumlah prosedur terkait. Terutama, memastikan keamanan dalam pertandingan dan keamanan suporter dari aspek-aspek kesehatan.

"Yang pasti pelonggaran harus dibarengi ketaatan prokes dari pelaksana. Lakukan monitor agar tidak timbul klaster. Apa pemain dan suporternya harus test swab, suporter apa dibatasi seperti PON Papua, kita tunggu aturan dan teknis resmi," ujarnya.

Sebelumnya, Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Panjaitan, memberi lampu hijau laga sepakbola disaksikan penonton di stadion. Kondisi pandemi membaik membuat pemerintah membuka ajang-ajang olahraga bisa disaksikan penonton lagi.

Menko Kemaritiman dan Investasi itu menekankan, saat ini rencana yang masih terus dipersiapkan itu merupakan permintaan Presiden Joko Widodo. Hal itu dilakukan untuk mengevaluasi aturan pelaksanaan pertandingan sepakbola.

Luhut menerangkan, penonton yang bisa menghadiri pertandingan sepakbola mungkin hanya sekitar 30 persen dari kapasitas stadion. Serta, hanya boleh dilaksanakan di daerah-daerah yang pelaksanaan level PPKM sudah memungkinkan.

Nantinya, penonton harus memenuhi sejumlah syarat-syarat untuk bisa masuk ke stadion. Seperti test PCR kepada pemain dan official, lalu tes antigen bagi penonton, yang semua masih dipersiapkan sebelum diputuskan secara resmi. "Ini akan diputuskan segera," kata Luhut.

Di Indonesia, kompetisi sepakbola sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu seperti Liga 1 dan Liga 2 yang digelar di daerah-daerah dengan PPKM level III dan level II. Namun, suporter menonton di stadion atau menonton bersama belum dibolehkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement