Rabu 13 Oct 2021 11:15 WIB

Musisi Apresiasi Bedah Musik Kebangsaan

Bedah Musik Kebangsaan menggali nilai-nilai Pancasila.

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Selasa (12/10), menggelar acara bedah musik bertajuk Bedah Musik Kebangsaan Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila Lewat Musik 2021. Acara yang digelar di Auditorium Andi Hakim Nasution IPB University, Bogor, juga terselenggara atas kerja sama dengan Indonesia Care dan Sinergy Foundation.
Foto: BPIP
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Selasa (12/10), menggelar acara bedah musik bertajuk Bedah Musik Kebangsaan Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila Lewat Musik 2021. Acara yang digelar di Auditorium Andi Hakim Nasution IPB University, Bogor, juga terselenggara atas kerja sama dengan Indonesia Care dan Sinergy Foundation.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Bedah Musik Kebangsaan yang digelar oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) diapresiasi oleh sejumlah musisi. Ini karena musisi menjadi tahu nilai-nilai Pancasila dari sebuah lagu kebangsaan.

"Jujur saja, saya selama ini hanya tahu dan mendengar lagu-lagu kebangsaan (Tanpa tahu maknanya). Tapi setelah ikut acara bedah musik kebangsaan, ternyata saya tahu latar belakang penciptaan lagunya. Secara tidak langsung meningkatkan nasionalisme saya karena ada ceritanya," kata Alsant Nababan, penyanyi yang tergabung dalam grup Indonesia Care di sela acara Bedah Musik Kebangsaan yang digelar oleh BPIP di Auditorium Andi Hakim Nasution IPB University, Bogor, Selasa (13/10).

Baca Juga

Alsant dan Indonesia Care yang ikut serta bersama BPIP dalam acara bedah musik kebangsaan, menilai bahwa gerakan ini memberikan manfaat. Karena, musik memiliki dampak yang sangat besar karena bisa menjadi penyemangat.

"Selama ini musik dianggap hanya sebagai hiburan. Padahal nilainya bisa lebih jaduh dari pada itu. Dia bisa membangun rasa nasionalisme," kata Alsant.  

Pada acara bedah musik itu, salah satu musik kebangsaan yang dibedah adalah Bangun Pemudi Pemuda Indonesia. Narasumber yang membedah lagu ini adalah Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia.

Dia memaparkan, lagu yang diciptakan oleh Alfred Simanjuntak itu dibuat pada 1943. Penggunaan kata INDONESIA pada lagu ini merupakan bagian dari resonansi semangat kebangsaan Sumpah Pemuda 1928.

Kemudian, kata BANGUN dipilih sebagai sebuah ajakan untuk berjuang bagi generasi muda. "Seperti kita ketahui, generasi muda selalu punya tempat khusus dalam sejarah," kata Ahmad Doli.

Kemudian ada kata MASA YANG AKAN DATANG KEWAJIBANMULAH, ini menurut Ahmad Doli berarti di saat para pendahulu berjuang dengan mengangkat senjata dan berdiri di depan front pertempuran. Generasi muda diharapkan bisa mengisi kemerdekaan dengan kreativitas dan penguasaan atas ilmu pengetahuan.

Kemudian, ada kata MENJADI TANGGUNGANMU TERHADAP NUSA. Menurut Doli, bagian ini diulang dua kali secara berurutan. Ini menandakan betapa penting dan dalamnya pesan yang hendak disampaikan.

"Bait ini mengisyaratkan tanggung jawab pengabdian generasi muda terhadap bangsa dan negara Indonesia," kata Ahmad Doli.

Kemudian ada kata SUDI TETAP BERUSAHA JUJUR DAN IKHLAS. Bait ini menurut Ahmad Doli menyinggung aspek moralitas generasi muda. Sikap jujur dan ikhlas merupakan fundamen sikap mental yang diharapkan dimiliki oleh generasi pemuda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement