Rabu 13 Oct 2021 10:00 WIB

Khofifah: Doa Menjadi Kunci Utama Bangkit dari Covid-19

Doa yang istiqomah membuat kondisi Covid-19 di Jatim terus melandai.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ilham Tirta
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Humas Pemprov Jatim
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, keberhasilan baik di bidang pembangunan maupun berbagai program lainnya di Jatim, tidak lepas dari kerja keras yang diikuti doa dan istiqomah. Tidak terkecuali dalam upaya mengatasi pandemi Covid-19 di Jatim.

Khofifah mengatakan, dalam menangani pandemi Covid-19, kerja keras, kerja profesional, sinergi dari seluruh elemen juga menjadi kunci. Sinergi perlu dilakukan baik dengan tenaga kesehatan, TNI-Polri, maupun masyarakat.

"Selain itu ada doa yang istiqamah dan masif yang mengiringi seluruh langkah-langkah yang dilakukan," ujarnya, Rabu (13/10).

Khofifah mengatakan, saat ini kondisi Covid-19 di Jatim terus melandai. Berdasarkan asesmen yang dilakukan Kemenkes terkait situasi Covid-19, Jatim menjadi provinsi pertama yang masuk level 1. Dimana 32 dari 38 kabupaten/ kota di Jatim sudah masuk level 1.

Khofifah menjelaskan, asesmen level dari Kementerian Kesehatan merupakan syarat awal yang memengaruhi penilaian level PPKM yang tertuang pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri). Asesmen Kemenkes tersebut, kata dia, menilai 6 parameter. Yakni kasus konfirmasi, pasien yang menjalani rawat inap, angka kmatian, serta jumlah testing, tracing, dan treatment yang dilakukan secara massif dan terukur.

Sementara untuk masuk dalam PPKM Level 1, lanjut Khofifah, tidak hanya cukup memenuhi enam parameter asesmen Kemenkes. Tetapi juga  harus memenuhi minimal 70 persen capaian vaksinasi dosis pertama dan minimal 60 persen vaksinasi dosis pertama pada Lansia. Selain itu, terdapat penilaian berbasis aglomerasi, dimanasatu daerah level PPKM-nya akan mengikuti daerah aglomerasi lainnya dengan pencapaian komulatif.

“Jadi penilaian dari Kemenkes RI ini menjadi syarat awal untuk bisa masuk pada level 1 PPKM yang tertuang dalam Inmendagri. Karenanya, mari kita bergandengan tangan dan bergotong royong percepat vaksinasi baik masyarakat maupun Lansia," ujar Khofifah.

Khofifah kembali mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Menurutnya ini penting, karena kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan menjadi kunci utama melindungi diri dan orang di sekitar dari penularan Covid-19. “Mari kuatkan disiplin prokes dan percepat vaksinasi. Jangan lengah, jangan kendor,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement