Rabu 13 Oct 2021 01:39 WIB

Serangan Siber Timbulkan Kerugian Rata-Rata 1,4 Juta Dolar

Angka kerugian lebih rendah dibandingkan 2017

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Fasilitas Colonial Pipeline di Baltimore, Maryland, AS, 10 Mei 2021. Serangan dunia maya memaksa penutupan sistem antarnegara bagian yang luas dari Colonial Pipeline sepanjang 5.500 mil, yang membawa bensin dan bahan bakar jet dari Texas ke New York. FBI mengonfirmasi bahwa ransomware Darkside bertanggung jawab atas serangan yang membahayakan perusahaan pipa yang berbasis di Atlanta.
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Fasilitas Colonial Pipeline di Baltimore, Maryland, AS, 10 Mei 2021. Serangan dunia maya memaksa penutupan sistem antarnegara bagian yang luas dari Colonial Pipeline sepanjang 5.500 mil, yang membawa bensin dan bahan bakar jet dari Texas ke New York. FBI mengonfirmasi bahwa ransomware Darkside bertanggung jawab atas serangan yang membahayakan perusahaan pipa yang berbasis di Atlanta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Edisi terbaru laporan IT security Economics tahunan Kaspersky mengungkapkan insiden keamanan siber semakin parah. Kerugian finansial rata-rata dari peristiwa semacam itu yang menargetkan perusahaan hampir mencapai 1,44 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada 2021.

Angka ini menjadikannya jenis insiden paling merugikan secara materi, meskipun bukan peringkat lima teratas insiden siber di tahun lalu. Peringkat keseluruhan kerugian dari berbagai jenis serangan juga telah berubah secara signifikan sejak 2020.

Baca Juga

Menurut survei, sepertiga (32 persen) organisasi mengalami serangan siber yang melibatkan data yang dibagikan dengan pemasok. Jumlah ini tidak berubah secara signifikan sejak laporan 2020 diterbitkan (33 persen).

Jenis serangan lainnya menunjukkan kerugian finansial yang lebih rendah termasuk kerugian fisik perangkat milik perusahan (1,3 juta dolar AS), serangan cryptomining (1,3 juta dolar AS) dan penggunaan sumber daya TI yang tidak tepat oleh karyawan (1,3 juta dolar AS). Dalam hal peringkat, ini juga mengalami perubahan dan menunjukkan bagaimana pandemi telah mengubah lanskap keamanan siber bagi bisnis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement