Selasa 12 Oct 2021 22:41 WIB

UGM Mulai PTM Terkendali Akhir Oktober 2021

Mahasiswa yang hadir maksimal 25 persen dari kapasitas kelas.

UGM Mulai PTM Terkendali Akhir Oktober 2021
Foto: Wahyu Suryana.
UGM Mulai PTM Terkendali Akhir Oktober 2021

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Gadjah Mada (UGM) akan memulai kegiatan perkuliahan tatap muka (PTM) terkendali pada akhir Oktober hingga Desember 2021.

Ketua Satgas Covid-19 UGM Rustamadji melalui keterangan tertulis, Selasa (12/10), mengatakan kegiatan kuliah tatap muka secara terbatas tersebut bakal menerapkan protokol kesehatan secara ketat dengan jumlah peserta kuliah dibatasi 25 hingga 50 persen dari kapasitas ruangan.

Baca Juga

"PTM Terkendali rencananya dimulai setelah Ujian Tengah Semester pada Oktober ini," kata Rustamadji.

Menurut dia, kegiatan belajar mengajar secara terkendali akan memperhatikan protokol kesehatan secara ketat dengan mengacu pada aturan pemerintah lewat instruksi Mendagri tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). "Kami mengacu pada aturan Mendagri terbaru. Apalagi status PPKM di DIY sudah ke level tiga menuju proses level satu," ujar Rustamadji.

Selain menerapkan protokol kesehatan secara ketat, Tim Satgas Covid-19 UGM juga akan memantau dan memastikan mahasiswa yang hadir maksimal 25 persen dari kapasitas kelas. "Namun, kalau dalam kondisi sangat penting bisa sampai 50 persen," ujar dia.

Selain kegiatan perkuliahan, UGM juga akan menyiapkan tempat makan khusus, lokasi istirahat, dan menyiapkan lokasi kegiatan ekstrakurikuler dengan model pembatasan dan prokes ketat. "Jika tidak disiapkan tempat kegiatan ekstrakurikuler dan hanya kuliah saja maka mahasiswa cenderung akan bergerombol," kata dia.

Untuk sementara, mahasiswa yang diperbolehkan bisa ikut kegiatan PTM Terkendali hanya mahasiswa yang berdomisili di DIY dan Jawa Tengah. Namun, jika ada mahasiswa yang berasal dari luar kota yang sudah lama indekos selama pandemi maka diperbolehkan ikut.

"Rencananya mahasiswa dari DIY dan Jawa Tengah dulu dan sudah pernah vaksin. Jika ada yang belum vaksin, maka kita akan kita siapkan vaksinasinya. Mereka juga harus dapat izin orang tua," kata dia.

Selain dari sisi kesehatan mahasiswa, Rustamadji menuturkan UGM juga memperhatikan kondisi kesehatan para staf pengajarnya. Bagi yang memiliki komorbid tidak diwajibkan mengajar secara tatap muka, namun mengajar secara daring.

"Kita akan memperhatikan dosen yang komorbid untuk lebih mengajar lewat daring saja. Apalagi UGM sekarang menerapkan bauran kuliah luring dan daring secara bersamaan," kata dia.

Selama PTM Terkendali dilaksanakan, Tim Satgas Covid-19 akan melakukan skrining secara berkala untuk memeriksa tingkat kesehatan mahasiswa. "Secara acak dilakukan pemeriksaan GeNose," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement