Selasa 12 Oct 2021 22:23 WIB

Jumlah Pelanggan KA di Daop Madiun Meningkat 81 Persen

Daop 7 menambah perjalanan KA, utamanya KA jarak jauh.

Jumlah Pelanggan KA di Daop Madiun Meningkat 81 Persen. Warga melihat kereta api melintas di kawasan Stasiun KA Madiun, Jawa Timur, Ahad (18/4/2021). Kawasan stasiun dan jalur perlintasan kereta api seringkali dijadikan sebagai lokasi untuk menanti berbuka puasa atau ngabuburit oleh warga meskipun berpotensi membahayakan keselamatan diri sendiri ataupun perlintasan KA.
Foto: SISWOWIDODO/ANTARA
Jumlah Pelanggan KA di Daop Madiun Meningkat 81 Persen. Warga melihat kereta api melintas di kawasan Stasiun KA Madiun, Jawa Timur, Ahad (18/4/2021). Kawasan stasiun dan jalur perlintasan kereta api seringkali dijadikan sebagai lokasi untuk menanti berbuka puasa atau ngabuburit oleh warga meskipun berpotensi membahayakan keselamatan diri sendiri ataupun perlintasan KA.

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Jumlah pelanggan yang menggunakan jasa transportasi KA di wilayah PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun meningkat sebesar 81 persen selama periode 1-11 Oktober 2021 dibandingkan periode yang sama di September 2021.

"Daop 7 Madiun mencatat, pada periode 1-11 Oktober 2021, telah mengangkut sebanyak 43.373 pelanggan KA. Pada periode yang sama di bulan September 2021, yang hanya mengangkut 8.292 pelanggan KA," ujar Manager Humas PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko, Selasa (12/10).

Baca Juga

Menurut dia, peningkatan jumlah penumpang tersebut didorong oleh tingginya minat masyarakat menggunakan moda transportasi KA seiring dengan semakin melandainya kasus konfirmasi Covid-19 saat ini. Ia telah melakukan berbagai persiapan guna mengantisipasi peningkatan pelanggan saat ini, yakni dengan penambahan perjalanan KA, utamanya KA jarak jauh.

Sesuai data, selama penerapan masa PPKM level 4, jumlah KA jarak jauh yang melintas di wilayah Daop 7 Madiun sebanyak enam KA. Sedangkan saat ini bertambah menjadi 14 KA.

"Saat ini ada juga beberapa KA yang awalnya hanya berangkat saat akhir pekan, kini sudah berangkat setiap hari. Contohnya KA Brantas, Singasari, Pasundan, Wijayakusuma, Malabar, Ranggajati, dan Bangunkarta," kata Ixfan.

PT KAI Daop 7 Madiun masih menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi calon penumpang kereta api jarak jauh. Hal itu sesuai SE Kemenhub Nomor 69 Tahun 2021 bahwa pelanggan KAJJ diharuskan menunjukkan kartu vaksin minimal vaksinasi Covid-19 dosis pertama.

Pelanggan juga wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR maksimal 2x24 jam atau tes antigen maksimal 1x24 jam sebelum jadwal keberangkatan. Sedangkan pelanggan usia di bawah 12 tahun untuk sementara waktu tidak diperkenankan melakukan perjalanan.

KAI juga telah mengintegrasikan sistem boarding KAI dan aplikasi PeduliLindungi sehingga data vaksinasi dan hasil tes Covid-19 pelanggan akan otomatis muncul pada layar komputer petugas. "Integrasi ini bertujuan mempermudah pelanggan, memperlancar proses pemeriksaan dokumen, dan menghindari pemalsuan dokumen," katanya.

KAI juga menyediakan fasilitas tes antigen di stasiun dengan harga terjangkau bagi para calon pelanggan yang ingin melengkapi persyaratan naik KAJJ. Mulai 24 September 2021, KAI menerapkan tarif baru untuk layanan tes antigen di stasiun dari sebelumnya Rp 85 ribu menjadi Rp 45 ribu untuk setiap pemeriksaan.

"Penyesuaian tarif merupakan salah satu bentuk peningkatan pelayanan KAI kepada pelanggan," kata Ixfan.

Adapun daftar stasiun yang melayani pemeriksaan tes antigen di wilayah Daop 7 Madiun adalah Madiun, Blitar, Jombang, Kediri, Kertosono, Tulungagung, dan Nganjuk. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement