Rabu 13 Oct 2021 04:02 WIB

PM Pakistan Bentuk RAA Promosikan Islam Agama Damai

RAA nantinya akan mempromosikan Islam agama damai.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Dalam gambar yang diambil dari video yang disediakan oleh UN Web TV, Imran Khan, Perdana Menteri Pakistan, berbicara dari jarak jauh pada sesi ke-76 Majelis Umum PBB dalam pesan yang direkam sebelumnya, Jumat 24 September 2021 di markas besar PBB.
Foto: UN Web TV via AP
Dalam gambar yang diambil dari video yang disediakan oleh UN Web TV, Imran Khan, Perdana Menteri Pakistan, berbicara dari jarak jauh pada sesi ke-76 Majelis Umum PBB dalam pesan yang direkam sebelumnya, Jumat 24 September 2021 di markas besar PBB.

IHRAM.CO.ID,  ISLAMABAD -- Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan pada Ahad (10/10)  mengumumkan rencana untuk membentuk Rehmatullil Aalamin Authority (RAA) guna menjelaskan Islam kepada dunia, dan mendidik pemuda Pakistan tentang ajaran Nabi.

Dilansir dari laman Newsweek Pakistan pada Selasa (12/10), Berbicara pada konferensi, Khan mengatakan, dia secara pribadi akan menjadi pelindung otoritas yang diusulkan. Dia mengatakan, pemerintah telah meluncurkan pencarian untuk seorang sarjana yang kompeten untuk memimpin otoritas, itu akan terdiri dari cendekiawan Muslim dari seluruh dunia.

Baca Juga

Khan mengungkapkan, RAA akan memantau efektivitas materi Sirah Nabi yang dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah. Ia juga akan mengajukan rekomendasi untuk menambahkan ajaran agama lain tentang kemanusiaan dan inklusivitas sehingga baik Muslim maupun non-Muslim dapat mempelajari semangat sejati dari agamanya masing-masing.

Menurut Khan, RSS akan memfasilitasi penelitian di tingkat universitas tentang 'Zaman Keemasan Islam'. Itu akan berfokus pada kepemimpinan dan kedudukan moral para pemimpin Islam dahulu kala.  

"Khalid Bin Walid mungkin adalah jenderal terbesar dalam sejarah dunia yang tidak pernah kalah perang.  Tapi (Khalifah) Umar menyuruhnya untuk meninggalkan komando karena dia menunjuk orang lain sebagai komandan," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement