Selasa 12 Oct 2021 18:53 WIB

Pembukaan Objek Wisata Berpotensi Sumbang PAD Kota Surabaya

Selama ini, sektor pariwisata menyumbang 30 persen dari total PAD Kota Surabaya.

Pemerintah Kota Surabaya menggandeng PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III untuk mengembangkan potensi wisata Sungai Kalimas.
Foto: Dok. Humas Pemkot Surabaya
Pemerintah Kota Surabaya menggandeng PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III untuk mengembangkan potensi wisata Sungai Kalimas.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pembukaan sejumlah objek wisata menjelang perayaan tahun baru 2022 berpotensi menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Surabaya, Jawa Timur, yang sebelumnya sempat turun selama pandemi.

Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya Norma Yunita mengatakan, menjelang perayaaan Natal dan Tahun Baru 2022, objek wisata di Surabaya dipastikan akan ramai.

"Dari sisi sektor pariwisata tentu akan menyumbang PAD Surabaya, yang selama ini bisa mengkontribusi sekitar 30 persen dari total PAD yang diraih Pemkot Surabaya," kata Norma.

Pihaknya menyambut baik pembukaan objek wisata seperti Kebun Binatang Surabaya (KBS) dan dalam waktu dekat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, menyatakan kesiapan membuka Taman Hutan Raya (Tahura) dan Kebun Raya Mangrove (KRM) dengan protokol kesehatan (prokes) ketat.

"Cukup baik dengan dibukanya kembali KBS untuk pemulihan ekonomi. Sekali lagi terpenting adalah prokes ketat di setiap objek wisata," katanya.

Ia mengatakan saat ini waktunya untuk pemulihan ekonomi, baik di sektor pariwisata, pusat perbelanjaan, UMKM, agar pendapatan masyarakat kembali membaik, termasuk PAD Surabaya tentu tergerak naik jika objek wisata dibuka.

Sementara itu Humas Perusahaan Daerah Taman Siswa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) Agus Supangat sebelumnya menjelaskan selama pembukaan KBSkuota kunjungan per hari maksimal 5.000 wisatawan, sesuai dalam Surat Edaran (SE) Kemenparekraf yang menerapkan pembatasan pengunjung maksimal 25 persen dari kapasitas.

"Pembatasan 25 persen dari kapasitas normal. Jadi kita sediakan 5.000 kuota per harinya. Ini kami bagi sesi-sesi, kalau terlalu padat, nunggu yang lainnya keluar. Jadi kita juga lihat kondisi di dalam," kata Agus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement