Selasa 12 Oct 2021 18:34 WIB

Libatkan UMKM, Sekati YK Ing Mall Upaya Pulihkan Ekonomi

Di masa pandemi Covid-19 saat ini banyak UMKM yang terdampak.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Libatkan UMKM, Sekati YK Ing Mall Upaya Pulihkan Ekonomi (ilustrasi).
Foto: Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko
Libatkan UMKM, Sekati YK Ing Mall Upaya Pulihkan Ekonomi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Penyelenggaraan Sekati YK Ing Mall melibatkan puluhan UMKM di Kota Yogyakarta. Acara ini digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta sebagai upaya untuk pemulihan perekonomian.  

Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto Raharjo mengatakan, UMKM dilibatkan agar dapat naik kelas. Terlebih, di masa pandemi Covid-19 saat ini banyak UMKM yang terdampak.

UMKM yang dilibatkan merupakan UMKM yang sudah dikurasi oleh Pemkot Yogyakarta. Total ada 70 UMKM yang dilibatkan di acara yang digelar di tiga mall yakni di Malioboro Mall, Galeria Mall dan Lippo Plaza.

Sehingga, UMKM yang dilibatkan sudah memiliki nomor induk berusaha (NIB). Tri menjelaskan, sekati ini digelar juga sebagai upaya untuk meningkatkan pariwisata.

 

Pasalnya, acara ini dijadikan sebagai salah satu event pariwisata di Kota Yogyakarta yang ditampilkan di mall. Diharapkan, melalui acara ini dapat meningkatkan perekonomian serta pariwisata Kota Yogyakarta di masa pandemi saat ini.

"Kita menggerakkan kembali (UMKM) mumpung ada kesempatan, bagaimana UMKM harus naik kelas. (Sekati) Acara yang filosofinya spirit mengangkat bangkitnya industri kreatif untuk mengangkat pariwisata, sehingga dilirik oleh luar," kata Tri di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Selasa (12/10).

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Yogyakarta, Kadri Renggono mengatakan, dalam upaya pemulihan ekonomi, protokol kesehatan (prokes) tidak boleh dikesampingkan. Namun, prokes dan ekonomi harus berjalan beriringan.

"Kalau kita menekankan prekonomian dan mengesampingkan prokes, mungkin grafik (kasus positif Covid-19) naik lagi. Tapi kalau kita menekankan pada prokes semata-mata dan kita terlalu kencang (tidak ada pelonggaran), maka ekonominya gelosoran, maka harus imbang," kata Kadri.

Dengan melibatkan UMKM, diharapkan dapat memulihkan ekonomi Kota Yogyakarta, mengingat UMKM berkontribusi besar dalam peningkatan perekonomian.

"UMKM dapat kesempatan untuk menjual produknya dan ekonomi dapat kita angkat," ujarnya.

Seperti diketahui, Pemkot Yogyakarta melakukan pemulihan perekonomian secara perlahan-lahan di masa PPKM level 3 saat ini. Pemulihan ekonomi saat ini difokuskan dari UMKM yang merupakan pilar penting dalam perekonomian.  

Untuk memfasilitasi UMKM agar dapat beraktivitas di masa pandemi saat ini, Pemkot Yogyakarta menampilkan UMKM di mall. Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan akses kepada pelaku usaha terutama UMKM untuk dapat beraktivitas dan memasarkan produknya ke masyarakat.

"Kami juga sedang membuat semacam festival terhadap UMKM, bagaimana UMKM, pengrajin hingga kuliner itu mendapatkan kesempatan untuk kita promosikan pada masa-masa sekarang ini agar pertumbuhannya bisa meningkat," kata Heroe kepada Republika belum lama ini.

Mall dipilih sebagai tempat untuk mengembangkan UMKM dikarenakan prokes pencegahan Covid-19 berjalan dengan baik. Berdasarkan evaluasi dari Kementerian Perdagangan, tingkat kepatuhan mall yang diuji cobakan untuk dibuka di Kota Yogyakarta mencapai 95 persen.

"Di mall karena disana prokes sudah dijalankan, sudah pakai QR Code PeduliLindungi. Maka prokes di mall relatif lebih bisa kita kendalikan daripada di luar," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement