Selasa 12 Oct 2021 15:01 WIB

Polisi Ghana Tangkap Tiga Penjual Mayat Seharga 1.153 Dolar

Pelaku diduga telah membunuh korban sebelum hendak menjual mayatnya.

Ilustrasi Mayat
Foto: Mgrol120
Ilustrasi Mayat

REPUBLIKA.CO.ID, ACCRA -- Polisi di wilayah Volta Ghana, Senin, mengatakan, mereka menangkap tiga orang yang dituduh membunuh seorang pria dan berusaha menjual mayatnya. Para tersangka yakni Kalefe Korku, 42 tahun, Afedo Kpotor, 21, dan Ametoke Sitsofe, 27, dilaporkan membunuh Albert Anyinado, 30, dan menghubungi seorang pendeta tradisional. "Pelaku lalu bertanya apakah pendeta itu bisa membantu mereka menemukan pembeli," kata polisi dalam sebuah pernyataan.

Tetapi polisi, setelah diberi tahu, berpura-pura tertarik dengan kesepakatan itu dan bernegosiasi untuk membeli mayat itu seharga 7.000 cedi Ghana (1.153 dolar AS).

Baca Juga

“Pembeli setuju untuk menemui para tersangka di [desa] Agavedzi dekat laguna untuk menerima mayat. Tetapi para tersangka kabur setelah melihat polisi dan meninggalkan mayat itu.  Polisi kemudian mengejar dan menangkap ketiga tersangka di rumah mereka di Agavedzi, Agbozume dan Adina,” kata Humas Komando Daerah Volta DSP Effia Tenge dalam pernyataannya.

Sumber,  https://www.aa.com.tr/id/dunia/polisi-ghana-tangkap-3-penjual-mayat-seharga-usd1153/2389434

Pendeta tradisional itu tidak disebutkan sebagai kaki tangan dalam dugaan kejahatan tersebut, karena memberikan informasi tersebut kepada polisi.

Di Afrika Barat, seorang pendeta fetish adalah orang yang berfungsi sebagai mediator antara roh dan yang hidup. Ia diyakini bahwa pendeta tradisional di Ghana menggunakan tubuh manusia untuk melakukan ritual uang untuk klien yang tertarik.

Dengan  tingkat pengangguran yang meningkat di negara itu, kaum muda tidak keberatan mengotori tangan mereka untuk menghasilkan uang. Kejahatan perdagangan manusia telah berkurang drastis belakangan ini di Ghana.

sumber : Anadolu
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement