Selasa 12 Oct 2021 12:56 WIB

Sekjen PBB Desak Taliban Tepati Janji untuk Perempuan

Saat ini jutaan perempuan di Afghanistan masih menunggu untuk kembali ke sekolah.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Anak-anak perempuan berjalan ke atas saat mereka memasuki sekolah sebelum kelas di Kabul, Afghanistan, Ahad (12/9).
Foto: AP/Felipe Dana
Anak-anak perempuan berjalan ke atas saat mereka memasuki sekolah sebelum kelas di Kabul, Afghanistan, Ahad (12/9).

IHRAM.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mendesak Taliban menepati janjinya untuk perempuan Afghanistan. Selain itu, ia mendesak masyarakat Internasional untuk memberikan bantuan tunai ke Afghanistan demi mencegah runtuhnya ekonomi.

"Saya sangat khawatir melihat janji yang dibuat Taliban untuk perempuan. Saya mengimbau Taliban untuk menepati janji mereka dan memenuhi kewajiban di bawah hukum hak asasi manusia dan kemanusiaan internasional," kata Guterres di New York.

Saat ini jutaan perempuan di Afghanistan masih menunggu untuk kembali ke sekolah. Taliban baru mengizinkan anak laki-laki menghadiri kelas bulan lalu. Langkah tersebut telah menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan pendidikan perempuan di bawah Taliban yang telah berjanji untuk menegakkan hak perempuan ketika mereka mengambil alih kekuasaan pada Agustus lalu.

Dilansir Aljazirah, Selasa (12/10) Guterres khawatir melihat janji yang dilontarkan Taliban sewaktu-waktu akan dilanggar. Dia menambahkan kesetaraan gender merupakan prioritas baginya. Janji yang dilanggar akan menyebabkan mimpi buruk bagi perempuan Afghanistan yang seharusnya mereka menjadi pusat perhatian dilindungi.

Dalam pidatonya, Guterres juga mendesak masyarakat internasional untuk memberikan dana bantuan agar ekonomi Afghanistan dapat menghindari keruntuhan. “Kita perlu menemukan cara untuk membantu perekonomian bernapas kembali. Ini bisa dilakukan tanpa melanggar hukum internasional,” ujar dia.

Pernyataan Guterres datang ketika delegasi Taliban akan bertemu dengan perwakilan Uni Eropa di Doha pada Selasa. Pertemuan itu akan mengikuti pembicaraan tatap muka pertama pemerintah Taliban dengan Amerika Serikat.

Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Muttaqi mengatakan fokus delegasi Afghanistan adalah bantuan kemanusiaan, serta implementasi perjanjian yang ditandatangani Taliban dengan AS tahun lalu yang membuka jalan bagi penarikan terakhir AS. Ekonomi Afghanistan tengah berjuang di ambang kehancuran dengan terputusnya bantuan internasional, naiknya harga pangan, dan melonjaknya pengangguran.

Upaya Taliban untuk mengkonsolidasikan kekuasaan mereka juga telah dirusak oleh serangkaian serangan oleh Negara Islam di Provinsi Khorasan, ISKP (ISIS-K) yang mengklaim pemboman sebuah masjid Syiah yang menewaskan lebih dari 60 orang pada Jumat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement