IHRAM.CO.ID, BAGDAD -- Syiah Irak memenangkan kursi terbanyak di parlemen. Anadolu Agency, melaporkan blok Sadr memenangkan 73 kursi dari 329 anggota parlemen. Posisi kedua diikuti oleh blok Taqaddoum (kemajuan) dari Ketua Parlemen, Mohamed al-Halbousi, dengan 38 kursi.
Menurut hasil yang ada, Blok Negara Hukum yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri, Nouri al-Maliki, berada di urutan ketiga dengan 37 kursi.
Dilansir di Libyan Express, Blok Sadr berusaha mengamankan kursi yang cukup di parlemen untuk membentuk pemerintahan. Dalam pemilihan parlemen 2018, aliansi Sairoon yang didukung Sadr memenangkan 54 kursi di parlemen.
Pemilihan yang dilakukan Ahad kemarin memperlihatkan 3.249 kandidat, mewakili 21 koalisi dan 109 partai, bersaing untuk mendapatkan kursi di majelis. Menurut komisi pemilihan, jajak pendapat menunjukkan jumlah pemilih yang rendah, hanya 41 persen.
Jajak pendapat awalnya dijadwalkan untuk 2022, tetapi partai politik memutuskan mengadakan pemilihan awal, menyusul protes massal yang meletus pada 2019 terhadap korupsi yang mengakar dan layanan yang buruk.
Pemungutan suara tersebut merupakan kali kelima di Irak sejak 2003, ketika invasi pimpinan AS menggulingkan rezim mantan Presiden Saddam Hussein.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
