REPUBLIKA.CO.ID, LAS VEGAS -- Pelatih Deontay Wilder, Malik Scott mengungkapkan alasan anak asuhnya itu menolak memberikan penghormatan kepada Tyson Fury usai pertarungan. Wilder menolak jabat tangan Fury dan menolak bersikap hormat kepada Fury sebagai pemenang.
Wilder kalah dari Fury untuk kedua kalinya dalam pertarugan trilogy, di T-Mobile Arena, Las Vegas, Amerika Serikat, Ahad (10/10). Wilder terjatuh dan tak bangit lagi pada ronde ke-11. Wilder sejatinya memberikan perlawanan sengit kepada Fury. Namun namanya tercoreng oleh sikap tidak sportive usai pertarungan.
"Deontay, jelas, dia memandang Fury sebagai pria yang memiliki masalah serius dengannya mengenai hal-hal yang dia rasakan dan tuduhan tertentu yang keluar dan hal-hal tertentu yang benar-benar dia lihat. matanya sendiri,” jelas Scott, dilansir dari givemesport, Senin (11/10).
Scott mengungkapkan setelah ketegangan mereda, Wilder masih merasakan kekecewaan saat meninggalkan ring. Scott juga menyampaikan mengani kondisi Wilder setelah dibawa ke rumah sakit. Menurutnya dia baik-baik saja.
"Dia baik-baik saja. Dia ada di kamarnya, aku membawanya ke kamarnya. Dia melihat dokter setelah itu, semuanya baik-baik saja dengannya. Bibirnya pecah, tangannya patah, jarinya patah, atau semacamnya. Tapi hidup terus berjalan,” ujarnya.
Banyak yang mengharapkan kedua petinju tersebut saling menghormati dan menghargai di masa akan datang. Wilder sendiri merasa telah melakukan pertarungan dengan baik walaupun hasilnya tak cukup baik.
Pertarungan dua petinju tersebut mendapatkan banyak perhatian dari penggemar, salah satunya bintang UFC, Conor Mcgregor. Ia menyebut pertarungan tersebut merupakan pertarungan yang hebat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
