Senin 11 Oct 2021 22:36 WIB

Permintaan Produk Fesyen Jabar Tetap Tinggi

Permintaan produk fesyen Jabar saat pandemi lebih besar dibandingkan pra-pandemi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Fuji Pratiwi
Model mengenakan busana berbahan rajut Jawa Barat (ilustrasi). Permintaan produk fesyen asal Jawa Barat tetap tinggi di masa pandemi.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Model mengenakan busana berbahan rajut Jawa Barat (ilustrasi). Permintaan produk fesyen asal Jawa Barat tetap tinggi di masa pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Fesyen merupakan sektor yang memiliki kontribusi terbesar terhadap ekonomi kreatif di Jawa Barat. Nilai ekspor produk fesyen mencapai 1.613 juta dolar Amerika Serikat (AS).

"Permintaan tertinggi produk fesyen datang dari Malaysia, Timur Tengah, bahkan Eropa. Sementara produk fashion yang paling diminati adalah alas kaki," Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jabar, Atalia Praratya Kamil dalam Peluncuran Tokopedia Festival Fashion Lokal Jawa Barat melalui YouTube, Senin (10/11). .

Baca Juga

Menurut Lead Fashion Tokopedia, Aldy Darmayo, Jabar memiliki potensi besar di sektor fesyen. Hal itu terlihat dari lonjakan permintaan produk fesyen asal Jabar yang dipasarkan melalui Tokopedia.

Selama pandemi permintaannya jauh lebih besar dibandingkan sebelum pandemi. Fesyen adalah salah satu yang berkembang pesat.

"Pada kuartal III permintaannya semakin melonjak. Itulah mengapa kami menggelar Festival Fashion Jabar," kata Aldy.

Menurut Founder Nayara salah satu brand fesyen asal Jabar, Andrina, agar bisa bertahan dari pandemi, ia dan timnya selalu mencari cara untuk berinovasi sesuai keadaan saat ini. Akhirnya muncul produk home ware.

"Kami mengembangkan produk pakaian tetap gaya meskipun ada di rumah. Penyesuaian desain baju ini sukses di Tokopedia," kata Andrina.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement