Selasa 12 Oct 2021 00:05 WIB

Belum Selesai Karantina, Tujuh Atlet PON Kembali ke Daerah

Terdapat tujuh atlet PON XX Papua yang teridentifikasi positif Covid-19.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.
Foto: sehatnegeriku.kemkes.go.id
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, terdapat tujuh atlet PON XX Papua yang teridentifikasi positif Covid-19, namun berhasil pulang ke kota asal sebelum masa karantina selesai. Tujuh atlet yang berhasil kembali pulang ke daerah asalnya tersebut yakni satu orang ke Tarakan Kalimantan Utara, dua orang ke Jambi, tiga orang ke Sidoarjo, dan satu orang ke Yogyakarta.

“Kami juga mengamati ada tujuh atlet yang sebelumnya sudah teridentifikasi positif berhasil keluar dari tempat isolasi sebelum selesai masa isolasinya,” kata Menkes Budi saat konferensi pers usai rapat terbatas PPKM, Senin (11/10).

Baca Juga

Menanggapi hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun meminta agar ketujuh atlet yang kembali ke kota asalnya sebelum selesai masa karantina tersebut agar dapat segera menjalankan isolasi di tempat kedatangan.

Lebih lanjut, hingga hari ini, Kementerian Kesehatan mencatat ditemukannya 83 kasus konfirmasi Covid-19 dalam penyelenggaraan PON XX Papua. Menurut Menkes, kasus tersebut terkonsentrasi di sejumlah cabang olahraga dan beberapa provinsi asal seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jambi, dan Bali.

Penularan kasus ini kemungkinan besar terjadi di tempat penginapan dan juga pada saat makan bersama. Sebab dalam satu kamar ditempati oleh sekitar empat orang atlet. Dari penularan kasus yang terjadi dalam penyelenggaraan PON ini, pemerintah pun menetapkan sejumlah hal yang dijadikan sebagai patokan pelaksanaan protokol kesehatan saat diselenggarakan acara besar lainnya.

Pertama yakni memastikan Satgas Covid-19 untuk masing-masing event mendapatkan wewenang yang lebih besar agar dapat menerapkan prokes. Kedua, memastikan penerapan jaga jarak oleh seluruh atlet di setiap asrama atau tempat tinggal para atlet.

Ketiga, rutin melakukan random PCR test bagi para atlet saat pertandingan masih berlangsung sehingga proses identifikasi dapat dilakukan lebih cepat. Dan keempat, menyiapkan ruang isolasi atau tempat karantina terpusat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement