Senin 11 Oct 2021 17:13 WIB

Wamenlu: Target Penurunan Emisi Indonesia Masih dalam Jalur

Indonesia menargetkan mengurangi emisi hingga 29 persen pada tahun 2030.

Rep: Lintar Satria/ Red: Dwi Murdaningsih
Perubahan iklim (Ilustrasi)
Foto: PxHere
Perubahan iklim (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Mahendra Siregar mengatakan Indonesia mengoptimalisasi sumber daya terbarukan dan mitigasi krisis energi yang terjadi saat ini. Mahendra menambahkan meski transisi ini sangat penting.

"Namun jangan dilupakan butuh waktu seratus tahun industri bahan bakar fosil sepenuhnya terbentuk, sektor ini juga telah membuat progres dan harus memperkenalkan teknologi dan produk yang lebih bersahabat pada lingkungan," kata Mahendra, Selasa (11/10).

Baca Juga

 Hal ini ia sampaikan dalam pidato pembukaan acara diskusi Ambassadors Roundtable: Raising Ambitions for a Climate-Secure Future yang diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI). Mahendra mengatakan Indonesia juga berada dalam jalur memenuhi janji mengurangi emisi hingga 29 persen pada tahun 2030.

"Dan 41 persen dengan dukungan internasional, 41 persen pengurangan ini ekuivalen dengan mengurangi 1 giga ton dari karbon dioksida dari atmosfer lima kali lebih besar dari target pemerintah Inggris 200 juta ton dari 50 persen tahun 2050," kata Mahendra.

Mahendra menambahkan Indonesia juga sudah mengajukan strategi jangka panjang untuk mengurangi karbon dan ketahanan iklim hingga 2050. Seperti lain menetapkan target penyerapan karbon di sektor kehutanan dan penggunaan lahan.

Mahendra mengatakan Indonesia negara pertama yang menetapkan target tersebut. Ia menambahkan Indonesia garda depan dalam pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Hutan berkontribusi besar  dalam penyerapan karbon.  

Mahendra melanjutkan di masa lalu Indonesia dilanda deforestasi, kebakaran dan bencana kehutanan lainnya. Kini situasinya sudah berubah. Melalui penguatan kebijakan, pemantauan, penegakan hukum dan pemberdayaan komunitas saat ini Indonesia telah berhasil menurunkan angka deforestasi dan kebakaran hutan.

"Angka deforestasi di Indonesia di titik terendahnya dalam 20 tahun, pada 2020 kebakaran hutan turun 82 persen, ketika sebagian Amerika, Eropa dan Australia mengalami peningkatan tertinggi," kata Mahendra.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement