Senin 11 Oct 2021 15:43 WIB

Turki Bantah Laporan Kantor Berita Reuters

Laporan tersebut terkait dengan hubungan Erdogan dan gubernur bank sentral.

 Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Foto: Kepresidenan Turki via AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

REPUBLIKA.CO.ID, Direktur Direktorat Komunikasi Turki Fahrettin Altun pada Jumat menyebut kantor berita global terkemuka telah menyebarkan “kebohongan” tentang negaranya. Altun mengunggah screenshot dari dua laporan di Twitter – satu dari kantor berita Reuters dan yang lainnya dari majalah Foreign Policy yang berbasis di Amerika Serikat (AS) – dan menyebutnya sebagai “berita palsu.”

“Berita palsu dulunya menjadi masalah di media sosial. Tampaknya media mainstream juga mengalami masalah yang sama sekarang,” tutur dia.

Baca Juga

“Bahkan organisasi besar menyebarkan kebohongan seperti itu dan hal tersebut sangat memprihatinkan,” lanjut Altun.

Sumber, https://www.aa.com.tr/id/turki/turki-bantah-laporan-kantor-berita-reuters-dan-majalah-foreign-policy/2387086.

Laporan eksklusif dari Reuters didasarkan pada tiga sumber anonim dan mengklaim bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan “kehilangan kepercayaan pada gubernur bank sentral Sahap Kavcioglu.”

Artikel Kebijakan Luar Negeri itu mengklaim bahwa Menteri Pertahanan Hulusi Akar adalah pewaris nyata Erdogan dan mencoba menggambarkannya sebagai alternatif yang lebih lunak bagi Barat untuk memimpin Turki.

sumber : Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement