Senin 11 Oct 2021 12:42 WIB

Temuan China Ungkap Ada Bukti Lava 1,9 Miliar Tahun di Bulan

China mengambil sampel bulan pada misi Chang'e-5

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Bulan.
Foto: Dom
Ilustrasi Bulan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Misi yang mempelajari sampel dari Bulan oleh Badan Antariksa Nasional China bernama Chang'e-5 menemukan bukti lava yang masih mengalir di permukaan Bulan pada 1,97 miliar tahun lalu. Hasil penelitian tersebut diterbitkan dalam jurnal Science yang berkolaborasi dengan ilmuwan dari China, Australia, Swedia, dan Amerika Serikat.

Chang'e-5 adalah misi tanpa awak termasuk pendarat robot yang mendarat di sisi dekat Bulan, sisi yang menghadap Bumi pada Desember 2020. Misi tersebut mengembalikan 1,7 kilogram batuan bulan ke Bumi sebagai sampel pertama yang dikumpulkan dari Bulan sejak 1976 dengan misi Luna 24 Uni Soviet. Tujuan dari misi Chang'e-5 adalah menemukan bukti dari beberapa letusan gunung berapi termuda di Bulan.

Baca Juga

Sebelumnya, para ilmuwan telah memprediksi adanya batuan vulkanik dengan mempelajari jumlah kawah tumbukan di permukaan Bulan, tetapi hal tersebut tidak dapat dikonfirmasi karena tidak adanya sampel yang diperiksa. Analisis sampel dilakukan dengan menggunakan instrumen sensitif resolusi tinggi ion microprobe (SHRIMP) di SHRIMP Center, Beijing, China.

Hal pertama yang dilakukan adalah mensortir materi. Rekan-rekan di China secara manual memilih beberapa fragmen kecil basal batu vulkanik yang berukuran kira-kira 2 milimeter untuk diteliti. Setelah itu dilakukan analisis laboratorium, membangun teknik yang dikembangkan pada 1970-an untuk analisis sampel Apollo pertama.

Untuk penentuan usia batuan dinilai rumit. Namun, para peneliti menggunakan berkas partikel bermuatan yang terfokus untuk mengeluarkan material dari berbagai fase mineral dalam batuan dan menganalisis material yang dikeluarkan. Kemudian, batu tersebut dapat ditentukan usianya 1,97 miliar tahun, satu miliar tahun lebih muda dibandingkan lava basaltik sebelumnya dari Bulan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement