Ahad 10 Oct 2021 22:30 WIB

Sekolah Cikal Serpong Gelar Pembelajaran Drive-Thru

Kegiatan juga diisi dengan kegiatan menulis surat kepada guru dan teman.

Pembelajaran drive-thru Sekolah Cikal Serpong.
Foto: Cikal
Pembelajaran drive-thru Sekolah Cikal Serpong.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah Cikal Serpong melalui Pendidikan Inklusi Cikal (PIC) melakukan sesi pembelajaran drive-thru di sekolah untuk mengambil paket pendamping belajar (learning kit) sesuai dengan program yang dipilih oleh murid dengan kebutuhan khusus, belum lama ini. Kegiatan ini tak hanya bertujuan untuk membangun keterlibatan, melainkan juga kepercayaan, serta keterikatan bermakna dalam proses belajar. 

Menurut psikolog sekaligus Wakil Kepala Kurikulum Pendidikan Inklusi Cikal, Vitriani Sumarlis, M. Si, kegiatan belajar secara drive-thru ini menjadi opsi pembelajaran bermakna bagi orang tua murid dengan anak berkebutuhan khusus dan bagi murid dengan kebutuhan khusus dalam proses belajar. Dia menyebut, kegiatan ini dapat dilihat secara lebih spesifik pada proses belajar bagi anak dengan kebutuhan khusus. 

"Di sesi ini, terdapat kepercayaan (trust), kedekatan antara murid dan gurunya. Jadi, guru akan senantiasa terhubung dengan murid. Selain itu, apabila murid menjalankan proses belajar dengan cara ini mereka bisa berinteraksi dengan guru seperti apa," kata Vitriani dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (10/10).

Dia mengatakan penjelasan dengan memberikan penekanan pada nilai atau makna keterlibatan dari proses belajar secara drive-thru atau drive-in bagi anak berkebutuhan khusus itu sendiri. Menurut dia, semakin dekat dengan lingkungan belajar, semakin mudah membangun koneksi, baik itu melalui kegiatan drive-thru atau drive-in, murid itu  akan “hadir” walau dari mobil. 

"Keterlibatan (engagement) itu diperlukan bagi anak dengan kebutuhan khusus. Kalau ada engagement, maka proses belajar akan lebih mudah, karena terkoneksi, proses pembelajaran yang nyata (hands-on) bisa dirasakan oleh anak berkebutuhan khusus,” jelas Vitriani.

Menurut Ari Budi Kusumastuti, sebagai salah satu pendidik yang mengampu program Sosial Studies Functional bagi Anak Berkebutuhan Khusus, kegiatan drive-thru yang dilakukan juga diisi dengan kegiatan menulis surat kepada guru dan teman melalui papan infra board untuk membangun dimensi komunikatif dalam diri anak berkebutuhan khusus. “Selain pembagian learning kit ke murid-murid, terdapat pula kegiatan penulisan surat kepada guru dan teman-teman. Kita mengundang anak-anak untuk menuliskan dan menempelkan di infra board," ujar Ari. 

Dia pun menceritakan tanggapan baik dari para orang tua yang menanggapi kegiatan ini sebagai upaya yang hangat dari Pendidikan Inklusi Cikal untuk mendukung proses pembelajaran bagi murid ABK. 

Di akhir sesi, Vitriani mengatakan, secara tampilan, kegiatan ini memang sederhana, namun, secara esensial bermakna bagi anak-anak berkebutuhan khusus.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement