Ahad 10 Oct 2021 19:21 WIB

Trump Sebut Banyak Ancaman dalam Pemerintahan AS Saat Ini

Trump sebut berbagai ancaman yang dihadapi Pemerintah AS saat ini.

Rep: Puti Almas/ Red: Agung Sasongko
Mantan Presiden Donald Trump tersenyum saat dia berhenti sejenak saat berbicara kepada para pendukung di pertemuan Aksi Titik Balik di Phoenix 24 Juli 2021.
Foto: AP/Ross D. Franklin
Mantan Presiden Donald Trump tersenyum saat dia berhenti sejenak saat berbicara kepada para pendukung di pertemuan Aksi Titik Balik di Phoenix 24 Juli 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, DES MOINES — Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan pendapatnya tentang kondisi negara yang dianggapnya menurun. Ia menegaskan,  AS harus diselamatkan dari berbagai ancaman dalam pemerintahan yang saat ini dipimpin Presiden Joe Biden. 

Menurut Trump, berbagai ancaman yang dihadapi Pemerintah AS saat ini adalah seperti kedatangan imigran ilegal di perbatasan, hingga China yang mengambil pekerjaan negara adidaya itu. Ia juga menyebut, ada upaya dari Partai Demokrat untuk mendorong rancangan undang-undang (RUU) tentang anggaran belanja dan kebijakan lainnya yang diyakini didorong oleh kaum sosialis.

Baca Juga

"Partai Republik harus tetap kuat, berjuang, membawa negara kita kembali," ujar Trump, dilansir Sputnik, Ahad (10/10).

Kenaikan plafon utang sementara AS yang disepakati awal pekan menjadi hal yang disorot Trump. Pada Kamis (7/10) lalu, Senat memilih untuk sementara menaikkan pagu utang sebesar 480 miliar dolar AS, yang akan memungkinkan pemerintah membayar tagihannya hingga 3 Desember.

Afghanistan adalah masalah lain yang dibahas Trump. Ia menyalahkan pemerintahan Biden karena meninggalkan peralatan militer AS serta adanya 13 tentara AS tewas dalam serangan pada akhir Agustus di bandara Ibu Kota Kabul di negara Asia Selatan itu.

Peralatan militer AS seperti helikopter  Black Hawk yang terkenal saai ini masih tertinggal di Afghanistan dan hampir dipastikan jatuh ke tangan Taliban. Trump menyimpulkan bahwa penarikan dari Afghanistan adalah penghinaan terburuk dalam sejarah AS.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement