Ahad 10 Oct 2021 18:39 WIB

Sandiaga-Gibran Sepakat Kembangkan Kesenian dan Ekraf

..

Red: Edwin Dwi Putranto

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno (kanan) bersama Walikota Solo Gibran Raka Bumi (kiri) bertemu dengan seniman wayang dan pelaku ekonomi kreatif di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (9/10). (FOTO : Dok. Kemenparekraf)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno (kanan) bersama Walikota Solo Gibran Raka Bumi (kedua kanan) bertemu dengan seniman wayang dan pelaku ekonomi kreatif di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (9/10). (FOTO : Dok. Kemenparekraf)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno (ketiga kiri) bersama Walikota Solo Gibran Raka Bumi (keempat kiri) bertemu dengan seniman wayang dan pelaku ekonomi kreatif di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (9/10). (FOTO : Dok. Kemenparekraf)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno bersama Walikota Solo Gibran Raka Bumi bertemu dengan seniman wayang dan pelaku ekonomi kreatif di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (9/10). (FOTO : Dok. Kemenparekraf)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno dan Walikota Solo Gibran Raka Bumi sepakat untuk mengembangkan kesenian dan ekonomi kreatif untuk peningkatan ekonomi bagi masyarakat. 

“Lapangan Kerja yang tercipta ternyata cukup banyak untuk pengerjaan satu set wayang,” kata Sandiaga Uno dalam Kunjungannya ke Solo, Jawa Tengah, Sabtu (9/10). Menurutnya, kesenian wayang ternyata tidak hanya terpaku pementasan, tetapi pembuatan wayang dan juga yang lainnya mengundang lapangan pekerjaan lainnya. 

Sandi melihat, adanya pementasan wayang membutuhkan sekitar 30-40 orang yang terlibat. Hal tersebut tentunya bisa meningkatkan ekonomi masyarakat yang lebih baik. Selain itu, pembuatan wayang yang satu set membutuhkan 400 wayang dan bisa menyerap banyak pekerja. Oleh karena itu, pihaknya juga melakukan pendampingan dan pelatihan guna meningkatkan ketrampilan. “Inovasi dan adaptasi dengan situasi pandemi ini harus disesuaikan,” ujarnya.

Sementara, untuk pementasan dilakukan secara Hybrid, baik yang live dan juga yang off air. Untuk yang off air memang dibatasi namun, diharapkan dengan pementasan online bisa banyak yang melihatnya. “Nanti kita atur, kalau hybrid kita bisa gratiskan dan yang offline juga kita minta membayar,” tukasnya. 

 

Sementara, hal senada juga diungkapkan Walikota Solo Gibran, dimana kota yang dipimpinnya sudah masuk ke level 2 sehingga bisa masuk ke tahap pemperbolehkan pementasan namun dengan kondisi hybrid. “Kita sudah berhasil turun ke level 2 dan kita harapkan bisa memulai pementasan walaupun terbatas,” tegasnya. 

Menurutnya, dalam kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarat Solo. Sehingga dirinya mengharapkan para seniman juga bisa bersama-sama menjaga protokol kesehatan sehingga kegiatan pementasan bisa dilanjutkan. “Saya juga mengucapkan terima kasih ke Menparekraf untuk saling mendukung kegiatan pementasan kesenian guna pemulihan ekonomi masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement