Ahad 10 Oct 2021 15:49 WIB

Pemprov DKI Tekan Tingkat Pengangguran Terbuka

Angka pengangguran menurun karena Pemprov mengembangkan kewirausahaan terpadu.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Bilal Ramadhan
Pengangguran (ilustrasi)
Pengangguran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta, Andri Yansyah, mengatakan, ada penurunan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di DKI Jakarta di masa pandemi ini. Menurut dia, tingkat pengangguran 10,95 persen pada 2020, berhasil ditekan menjadi 8,51 persen hingga tahun berjalan 2021 ini.

"Alhamdulillah, angka pengangguran di DKI menurut BPS juga, jadi 8,51 persen dari sebelumnya sekitar 10,95 persen pada 2020," kata Andri saat dikonfirmasi Republika beberapa waktu lalu.

Menurut dia, penurunan itu berasal dari semua sektor pendidikan dan bidang yang digeluti. Andri menambahkan, faktor penurunan itu juga bisa dikatakan karena upaya Pemprov DKI untuk mengutamakan pengembangan kewirausahaan terpadu (PKT) sebagai janji Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, pada pilkada 2017 silam.

"Ini janji Pak Gubernur untuk menciptakan 200 ribu lapangan kerja dalam lima tahun masa jabatannya," kata Andri.

Namun, dia menegaskan, target angka tersebut justru melonjak di masa pandemi ini. Meski diakui dia, pemutusan hubungan kerja (PHK) atau lainnya, menjadi penyebab banyaknya tuna karya di DKI.

"Alhamdulillah di 2020 kemarin, setidaknya, kita bisa melebihi target tekan pengangguran terbuka. Dari 200 ribu target awal menjadi 250 ribu lapangan kerja (hingga) tahun lalu," jelas dia.

Andri menjelaskan, di masa pandemi yang saat ini masih krusial, angka pengangguran tidak bisa difokuskan pada pihak ketiga atau swasta. Menurut dia, sektor formal yang juga tertekan karena efek pandemi akan sulit menerima para tenaga kerja tersebut.

"Mau tidak mau kita andalkan sektor informal. Sehingga pertama, pengangguran berkurang, kesejahteraan bertambah, dan pertumbuhan ekonomi sedikit menggeliat," tuturnya.

Jumlah ini, kata dia, menjadi dasar mengapa BPS DKI mengeluarkan data penurunan tingkat pengangguran terbuka di DKI. Andri memerinci, pengangguran terbuka pada 2020 yang berjumlah 10,95 persen usia kerja, sekitar 572.780 ribu, berkurang menjadi 8,51 persen atau 456.600 orang.

"Ini upaya kami, dan akan terus kita genjot dengan melakukan pelatihan dan bantuan modal. Ini juga supaya masyarakat teralih dan tidak mengandalkan sektor formal di masa pandemi ini," katanya.

Lebih jauh, Andri menambahkan, jumlah pekerja informal di DKI hingga kini, berjumlah 1.762.375 orang. Angka itu, dikatakan dia, untuk tahun berjalan 2021 ini.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement