Ahad 10 Oct 2021 22:52 WIB

Informasi yang Disediakan Perpustakaan Dijamin Kesahihannya

Kreativitas melahirkan inovasi memberdayakan perpustakaan bagi kepentingan masyarakat

Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) menyelenggarakan grand final Lomba Inovasi Perpustakaan Perguruan Tinggi (ALIA) 2021 dengan tema Smart library for Smart Society During Pandemic.
Foto: FPPTI
Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) menyelenggarakan grand final Lomba Inovasi Perpustakaan Perguruan Tinggi (ALIA) 2021 dengan tema Smart library for Smart Society During Pandemic.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) menyelenggarakan grand final Lomba Inovasi Perpustakaan Perguruan Tinggi (ALIA) 2021 dengan tema Smart library for Smart Society During Pandemic. Kegiatan bertujuan memberikan apresiasi kepada perpustakaan yang menunjukkan inovasi dan kreativitas sehingga bisa semakin berperan dalam membentuk masyarakat yang berkemajuan dan menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi selama pandemi Covid-19. 

Walaupun ada kendala yang dihadapi perpustakaan, sejatinya perpustakaan memiliki keunggulan yakni informasi yang disediakan dijamin kesahihannya. Informasi yang disediakan telah melalui seleksi yang dilakukan oleh pustakawannya. Yang diperlukan di sini adalah bagaimana perpustakaan dapat menjadi pilihan masyarakat dalam mencari informasi. 

Ketua Umum FPPTI, Mariyah, mengatakan para finalis ALIA 2021 telah melalui tahapan seleksi di tingkat wilayah masing-masing dan melalui tahap desk evaluation sebelum sampai pada grand final. "ALIA 2021 merupakan salah satu bentuk apresiasi bagi Perpustakaan Perguruan Tinggi yang telah mengembangkan inovasinya dan memiliki dampak bagi masyarakat yang dilayani, khususnya sivitas akademika dan masyarakat secara umum," ujar dia dalam keterangan tertulisnya. 

Pelaksanaan ALIA 2021 tidak dapat berjalan tanpa adanya dukungan dari perpustakaan anggota Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia. Untuk itu kontribusi dari seluruh anggota FPPTI Wilayah sangat diharapkan. "Semoga kegiatan ALIA 2021 ini menjadi bagian kontribusi FPPTI dalam meningkatkan inovasi perpustakaan di lingkungan perguruan tinggi sekaligus akan memberikan dampak yang signifikan bagi perkembangan perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia," katanya.

Kreativitas pengelola perpustakaan akan melahirkan inovasi memberdayakan perpustakaan untuk kepentingan masyarakat. Bahkan penyedia konten yang semula menjadi kompetitor dalam penyediaan informasi dapat menjadi relasi menuju masyarakat yang berkemajuan dalam masa pandemi Covid-19. FPPTI berharap kegiatan ini memberikan motivasi perpustakaan dalam meningkatkan kualitas pengelolaan perpustakaan melalui inovasi dan kreativitas layanannya selama masa pandemi.

ALIA 2021 diikuti oleh perpustakaan yang mewakili FPPTI wilayahnya. Presentasi enam finalis dilakukan dengan urutan sebagai berikut Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung mewakili FPPTI wilayah Lampung, Universitas Pelita Harapan (FPPTI wilayah DKI Jakarta), dan Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung (FPPTI wilayah Jawa Barat). 

Berikutnya adalah IAIN Pontianak (FPPTI wilayah Kalimantan Barat), Universitas Ciputra (FPPTI wilayah Jawa Timur), dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FPPTI wilayah DIY). Proses penjurian berlangsung cukup ketat.

Para juri ALIA 2021 terdiri dari unsur pendidik prodi perpustakaan, unsur praktisi, dan pakar di bidang kepustakawanan di Indonesia. Mereka di antaranya Ida Fajar Priyanto (Universitas Gadjah Mada), Wina Erwina (Universitas Padjajaran Bandung), Munawaroh (Universitas Hayam Wuruk, Surabaya), Anastasia Tri Susiati (Universitas Atmajaya Yogyakarta), Iskandar (Universitas Hasanuddin, Makassar), dan Mariyah (Universitas Indonesia).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement