Ahad 10 Oct 2021 05:38 WIB

Guru Honorer Lolos Seleksi PPPK Diminta 'Bocorkan' Strategi

Nadiem meminta guru honorer yang lolos seleksi PPPK bantu honorer lainnya.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Mas Alamil Huda
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.
Foto: Prayogi/Republika.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, meminta guru honorer yang lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2021 untuk membantu guru-guru honorer lain yang belum lolos. Itu dapat dilakukan dengan berbagi inspirasi dan strategi.

"Saya juga minta tolong untuk mendukung dan membantu para guru yang belum lulus dengan berbagi inspirasi dan strategi," ujar Nadiem dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (10/10).

Hal tersebut Nadiem sampaikan usai mendengar guru-guru yang lolos seleksi PPPK 2021 menerangkan strategi mereka. Nadiem menyatakan, strategi dan upaya-upaya mereka untuk lolos seleksi tersebut dapat menjadi masukan dan juga tips berharga bagi para guru yang belum lolos tahap pertama.

"Ini adalah masukan dan tips berharga untuk para guru yang belum lulus tahap pertama. Bahwa persiapan dan strategi itu sangat penting, berusaha semaksimal mungkin agar bisa lulus dengan mencari ilmu dari berbagai sumber," ungkap Nadiem.

Mendikbudristek menyempatkan diri berdialog secara virtual dengan tiga perwakilan guru honorer peserta seleksi yang dinyatakan lulus. Ketiga guru itu, yakni Amri Saputra dari SLB Negeri Kota Langsa, Aceh; Siti Ratma Suryani dari SMP Negeri V Lingsar Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat; dan Ade Taufik Kurahman dari SMA Negeri I Pamijahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

“Selamat kepada Ibu Siti, Bapak Ade, dan Bapak Amri yang sudah lulus dan mendapatkan formasi pada seleksi tahap pertama ini, sudah berapa lama bapak/ibu menjadi guru honorer, dan bagaimana perasaannya dinyatakan lulus?” sapa Nadiem.

“Saya sudah mengajar sejak 2005, jadi 16 tahun Pak Menteri. Alhamdulillah perasaan saya senang sekali dan bersyukur bisa lolos dengan nilai bagus," ujar Siti.

Senada dengan Siti, Ade juga menjelaskan, “Saya sudah mengajar selama 14 tahun dan bersyukur sekali dengan hasil membahagiakan ini.” Kemudian dilanjutkan oleh Amri, “Saya 14 tahun sudah mengajar, bersyukur sekali dengan hasil ini dan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengikuti seleksi ASN PPPK.”

Kemudian Nadiem melanjutkan pertanyaannya, “Bapak-Ibu, bisa diceritakan persiapan apa saja yang dilakukan untuk mengikuti proses seleksi ini?” Siti menjawab, dia belajar dari buku-buku, terutama untuk materi pengajaran kelas VII, VIII, IX. Selain lewat buku, Siti juga mengunduh soal-soal ujian yang ada di internet

Sementara itu Ade menjelaskan, dia berusaha menjaga kesehatan, rajin membaca buku-buku dari Kemendikbudristek untuk kelas 10-12, juga dari internet. Pengalaman mengajar selama 14 tahun juga ia sebut banyak yang keluar di ujian, terutama bagian studi kasus pengajaran ke murid.

Amri juga tidak ketinggalan menjelaskan strateginya, “Saya berusaha menjaga optimisme dan semangat, Pak Menteri. Saya juga berlatih membaca cepat karena saya yakin manajemen waktu menentukan sekali pada saat ujian sehingga bisa lebih merasa rileks.”

Kemendikbudristek bersama dengan Badan Kepegawaian Negara, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), telahmengumumkan hasil ujian seleksi pertama guru PPPK tahun 2021. Mendikbudristek menyampaikan, sebanyak 173.329 guru honorer lulus ujian seleksi pertama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement