Jumat 08 Oct 2021 18:58 WIB

Ledakan Hantam Sebuah Masjid di Kunduz Afghanistan

Menurut penduduk setempat ledakan terjadi saat warga sedang melangsungkan salat Jumat

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Personel keamanan Afghanistan memeriksa sebuah bangunan yang rusak setelah serangan di Kabul, Afghanistan. Ledakan besar menghantam sebuah masjid di Kota Kunduz, Afghanistan pada Jumat (8/10). Ilustrasi.
Foto: AP/Rahmat Gul
Personel keamanan Afghanistan memeriksa sebuah bangunan yang rusak setelah serangan di Kabul, Afghanistan. Ledakan besar menghantam sebuah masjid di Kota Kunduz, Afghanistan pada Jumat (8/10). Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL – Ledakan besar menghantam sebuah masjid di Kota Kunduz, Afghanistan pada Jumat (8/10). Sejumlah orang dilaporkan tewas dan terluka.

“Sore ini, sebuah ledakan terjadi di sebuah masjid rekan-rekan kami yang Syiah di distrik Khan Abad di Bandar, ibu kota provinsi Kunduz, yang mengakibatkan sejumlah rekan kami menjadi syahid dan terluka,” kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, dikutip laman Al Arabiya.

Baca Juga

Menurut penduduk setempat, ledakan terjadi saat warga sedang melangsungkan salat Jumat. Media lokal melaporkan jatuhnya puluhan korban. Sebuah foto yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa mayat berlumuran darah tergeletak di lantai. Namun foto itu belum terverifikasi.

Pada Ahad (3/10) lalu, Masjid Eidgah di Kabul menjadi target serangan bom. Sedikitnya lima warga sipil dilaporkan tewas. Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun itu bukan pertama kali serangan bom mengguncang Afghanistan sejak Taliban menguasai negara tersebut pada 15 Agustus lalu.

ISIS adalah kelompok yang pernah mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom di Afghanistan sejak Taliban berkuasa. Taliban mengatakan tidak ada bukti bahwa milisi ISIS atau al-Qaeda memiliki basis di Afghanistan. Hal itu disampaikan beberapa hari setelah ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom di Kota Jalalabad.

Zabihullah Mujahid membantah anggapan bahwa al-Qaeda mempertahankan kehadirannya di Afghanistan. “Kami tidak melihat apa pun di Afghanistan yang ada hubungannya dengan al-Qaeda,” katanya pada 21 September lalu.

Sama seperti al-Qaeda, menurut Mujahid, ISIS pun tak memiliki kehadiran nyata di Afghanistan. Kendati demikian, dia memang melihat adanya beberapa serangan pengecut yang mengatasnamakan kelompok tersebut.

“ISIS yang ada di Irak dan Suriah tidak ada di sini. Namun, beberapa orang yang mungkin adalah warga Afghanistan kita sendiri telah mengadopsi mentalitas ISIS, yang merupakan fenomena yang tidak didukung oleh rakyat,” ujarnya.

Dia berjanji tidak akan ada serangan terhadap negara ketiga di Afghanistan. “Kami berkomitmen pada fakta bahwa, dari Afghanistan, tidak akan ada bahaya bagi negara mana pun,” ujar Mujahid.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement