Jumat 08 Oct 2021 16:06 WIB

Ribuan Wisatawan tak Bisa Masuk ke Taman Rekreasi Selecta

Taman Rekreasi Selecta merupakan salah satu tempat wisata yang diizinkan beroperasi

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Suasana Taman Rekreasi Selecta Kota Batu.
Foto: Dok Selecta
Suasana Taman Rekreasi Selecta Kota Batu.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sekitar 6.406 wisatawan tidak bisa masuk ke Taman Rekreasi Selecta, Kota Batu. Data ini tercatat sejak 20 September 2021 hingga 7 Oktober 2021.

Taman Rekreasi Selecta merupakan salah satu tempat wisata yang diizinkan beroperasi dengan status uji coba oleh pemerintah pusat. Meskipun bisa beroperasi, ada banyak wisatawan yang tertolak untuk masuk ke tempat wisata tersebut.

Direktur Utama (Dirut) Taman Rekreasi Selecta Kota Batu, Sujud Hariadi mengatakan, ada dua alasan mengapa banyak wisatawan yang ditolak masuk ke tempat wisatanya. Alasan-alasan tersebut antara lain karena pengunjung membawa anak di bawah 12 tahun. "Dan pengunjung belum divaksin," kata Sujud saat dihubungi wartawan, Jumat (8/10).

Sujud tak menampik aturan pembatasan pengunjung masih menjadi ganjalan untuk tempat wisata. Hal ini menyebabkan jumlah wisatawan yang tertolak lebih besar dibandingkan masuk ke tempat wisata. Berdasarkan data yang dimilikinya, 5.524 pengunjung masuk sedangkan yang tertolak sekitar 6.406 orang.

Melihat situasi tersebut, Sujud berharap, anak di bawah 12 tahun diizinkan masuk ke tempat wisatanya. Syaratnya, orang tua atau pendamping anak harus sudah menjalankan vaksinasi Covid-19.

Di sisi lain, dia juga mengharapkan agar level PPKM di Malang Raya dapat segera turun. "Kota Malang, dan Kota Batu sudah bagus, tapi aglomerasi Malang Raya diharapkan bisa masuk level satu semua, nanti anak di bawah 12 tahun bisa masuk, wahana wisata air juga boleh," kata dia.

Saat ini total kasus positif Covid-19 di Kota Batu telah mencapai 3.081 orang hingga 8 Oktober 2021. Dari jumlah tersebut, 2.808 orang sembuh dan 263 orang dinyatakan meninggal. Sementara itu, 10 orang masih dalam perawatan dan isolasi akibat positif Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement