Jumat 08 Oct 2021 14:37 WIB

Benarkah Vaksin Covid-19 Sebabkan Infertilitas?

Vaksin Covid-19 tidak terbukti menyebabkan infertilitas

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: A.Syalaby Ichsan
Warga mengantre untuk vaksinasi COVID-19 jenis Pfizer di gedung Hemodialisis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (7/10/2021). Sidoarjo menerima 117.000 dosis vaksin Pfizer untuk program vaksinasi massal dengan target sasarannya 12 tahun ke atas termasuk ibu hamil dan orang dengan komorbid.
Foto: ANTARA/Umarul Faruq
Warga mengantre untuk vaksinasi COVID-19 jenis Pfizer di gedung Hemodialisis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (7/10/2021). Sidoarjo menerima 117.000 dosis vaksin Pfizer untuk program vaksinasi massal dengan target sasarannya 12 tahun ke atas termasuk ibu hamil dan orang dengan komorbid.

REPUBLIKA.CO.ID, NEWYORK -- Semakin banyak anekdot tentang vaksin Covid-19 yang memengaruhi siklus menstruasi seorang perempuan. Kondisi ini memacu perhatian sehingga memancing penelitian. 

Upaya untuk menghentikan pandemi terhambat oleh keraguan vaksin yang berkelanjutan, sebagian karena disinformasi tentang efek samping.  Kepala pendaftaran kehamilan v-safe, Christine Olson, mengatakan sama sekali tidak ada bukti bahwa perubahan periode yang dilaporkan oleh beberapa orang menyebabkan infertilitas."Wanita usia subur harus benar-benar divaksinasi," kata Olson dilansir dari Axios pada Jumat (8/10).

Olson menyebut orang hamil yang memiliki gejala infeksi Covid memiliki risiko dua kali lipat masuk ke perawatan intensif. Bahkan 70% peningkatan risiko kematian ibu, terutama dengan varian Delta yang sangat menular."Ada juga risiko yang lebih tinggi dari hasil kehamilan yang merugikan termasuk kelahiran prematur, lahir mati dan masuk ke ICU bayi baru lahir yang juga terinfeksi Covid-19," ujar Olson. 

Pelacakan CDC Amerika Serikat perempuan hamil dari 22 Januari 2020 hingga 4 Oktober 2021, menunjukkan ada 127.193 kasus COVID-19 yang diketahui. Lalu tercatat dengan 22.329 rawat inap dan 171 kematian. "Ada ribuan yang melaporkan dampak dari vaksin COVID, terutama pada menstruasi," kata Namandjé N. Bumpus selaku direktur departemen farmakologi dan ilmu molekuler di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins. 

Namun, Bumpus menambahkan masih harus dilihat apakah ada hubungan sebab akibat atau tidak. 

Baca juga : Sebanyak 95 Persen Siswa di Kota Malang Sudah Divaksinasi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement