Mengalahkan Rasa Sakit untuk Jadi Perenang Andal

perenang Jawa Barat, I Putu Bayu Ardhiya Satrio
perenang Jawa Barat, I Putu Bayu Ardhiya Satrio
Foto: Istimewa

REPUBLIKA.CO.ID, Prestasi luar biasa ditorehkan perenang Jawa Barat, I Putu Bayu Ardhiya Satrio dalam Pekan Olahraga Nasional 2020 Papua. Itu dibuktikan dalam ajang yang pertama kali diikutinya, Putu berhasil meraih tiga medali yakni emas pada nomor selam kolam 200 meter surface, perak nomor selam kolam 100 meter surface, dan perunggu pada kelas estafet.

Ternyata, atlet yang dibina klub renang Tirta Merta Satria Bandung ini ini, jago berenang berawal dari rasa sakit yang dirasakannya sejak kanak-kanak. Menurut Putu, awal mula dirinya menggeluti dunia berawal dari ketidaksengajaan. Sejak berusia dua tahun, dirinya harus bolak-balik berobat ke dokter akibat sakit asma yang dideritanya. 

"Sampai akhirnya saat usia 4 atau 5 tahun, dokter menyarankan saya untuk mengikuti terapi renang," ujar Putu kepada wartawan, Kamis (7/10).

Orang tua Putu pun, mengikuti anjuran tersebut dengan langsung rutin mengajak anaknya berenang. "Selain karena masih kecil, waktu itu papah saya ngajak berenang biasa saja, hanya untuk kepentingan terapi," katanya.

Berawal dari keperluan terapi, kata dia, rasa cintanya terhadap dunia renang pun semakin bertambah ketika memasuki bangku sekolah dasar. "Waktu itu berenang jadi tambah sering, karena dilatih juga oleh guru sekolah," katanya.

Putu bercerita, menginjak kelas I SMP, Putu pun memutuskan untuk serius berlatih renang dengan masuk klub di Bandung. "Di situ saya mulai masuk klub, selama tiga tahun," katanya.

Meski begitu, kata dia, keikutsertaannya di klub tersebut sempat terhenti ketika memasuki bangku SMA. Saat itu, sang ayah meminta Putu untuk fokus belajar akademis sehingga dirinya memilih untuk menghentikan latihannya di klub.

"Orangtua meminta saya fokus untuk persiapan masuk perguruan tinggi," putra dari perwira di Polda Jawa Barat, AKBP I Wayan Sukada ini.

Saran itupun, kata dia, diikuti Putu meski harus melepaskan total latihan olahraga yang sudah membantu kesehatan fisiknya.

Kepatuhannya terhadap arahan orangtua berbuah manis sehingga dirinya berhasil diterima FPOK UPI Bandung. Selama aktif dengan perkuliahan olahraga, Putu pun kembali tertarik untuk mengasah kemampuannya dalam berenang dengan memgikuti unit kegiatan mahasiswa aquatic.

Disinggung persiapannya jelang PON 2020 Papua, Putu menyebut dia bersama atlet lainnya telah mengikuti pelatihan daerah Jawa Barat sejak Agustus 2020. "Sebenarnya sudah latihan sejak awal 2020, sebelum korona masuk. Namun sempat terhenti ketika korona masuk," katanya.

Saat ditanya kunci keberhasilannya, Putu mengatakan, doa dan restu orangtua menjadi yang utama. "Berdoa, meminta  restu dan dukungan orangtua, lalu berusaha berlatih semaksimal mungkin," katanya.

Komentar

Terkait


Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

Ikuti

× Image