Jumat 08 Oct 2021 02:21 WIB

Gerakan Pramuka Kwarran Parung Resmi Dilantik

Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Kecamatan Parung Masa Bhakti 2021-2024 resmi dilantik

Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Kecamatan Parung Masa Bhakti 2021-2024 resmi dilantik.
Foto: istimewa
Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Kecamatan Parung Masa Bhakti 2021-2024 resmi dilantik.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Kecamatan Parung Masa Bhakti 2021-2024 resmi dilantik, Kamis, (7/10). Acara pelantikan dipusatkan di area out door Garden Resto, Kampung Lebakwangi, Parung, Bogor, Jawa Barat. Wakil Ketua Kwarcab Bogor Bidang Organisasi dan  Hukum M Mahmur Rozak, didaulat memimpin acara pelantikan Majelis Pembimbing Ranting, Pengurus Kwartir Ranting dan Lembaga Pemeriksa Keuangan yang berlangsung sejak pukul 13.00 – 15.00  WIB.

Ketua Kwarran terpilih, Suprianto, S.Pd, resmi menahkodai gerakan pramuka di Kecamatan Parung untuk tiga tahun ke depan hingga 2024. Melalui Musyawarah Ranting (Musran) ke XIX, yang dibuka secara resmi Sekretaris Kwarcab, Kosasih, di hari yang sama, Suprianto, secara aklamasi didaulat melanjutkan tongkat estefet kepemimpinan setelah sebelumnya dijabat Sri Niarti, S.Pd. 

Baca Juga

Tampak hadir dalam pelantikan, Sekretaris Kwarcab Kabupaten Bogor Kosasih, Sekretaris Camat Parung H. Ramdan Firdaus, unsur muspika diantaranya Kepolisian Sektor Parung, Koramil, Puskesmas, Kepala Desa se-kecamatan Parung, Pengawas Pembina TK,SD, SMP Kecamatan Parung, Mabigus SD, SMP, SMA se-Kecamatan Parung serta seluruh pengurus Kwarran Parung dan Dewan Kerja Ranting (DKR). Dalam kesempatan ini Majelis Pembimbing Ranting (Mabiran) Yudi Santosa, berhalangan hadir karena kondisi kesehatan.

M. Mahmur Rozak, mengatakan, gerakan pramuka harus bersinergi kepada seluruh lapisan masyarakat. ‘’Kita tidak boleh lagi sendiri-sendiri harus berkolaborasi,’’ katanya seperti dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis, (7/10) malam.

Lebih lanjut, Mahmur, memaparkan, yang harus dikuatkan adalah networking (jaringan, red). ‘’Artinya kita harus membangun jejaring. Jangan karena orang Parung, networking-nya sama orang Parung saja. Levelnya harus keluar out off the box tapi tidak meninggalkan kaidah-kaidah kepramukaan,’’ jelasnya.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement