Kamis 07 Oct 2021 18:46 WIB

Ajang Balas Dendam, Martinez: Belgia Vs Prancis Dua Tim Kuat

Kedua tim akan bentrok dini hari ini WIB.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pelatih Belgia Roberto Martinez menghadiri sesi latihan di Tubize, Belgia, 04 Oktober 2021. Belgia akan menghadapi Prancis di semifinal UEFA Nations League, Kamis (7/10).
Foto: EPA-EFE/STEPHANIE LECOCQ
Pelatih Belgia Roberto Martinez menghadiri sesi latihan di Tubize, Belgia, 04 Oktober 2021. Belgia akan menghadapi Prancis di semifinal UEFA Nations League, Kamis (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Pelatih timnas Belgia, Roberto Martinez menyebut lawannya Prancis merupakan tim kuat yang berisikan pemain terbaik dunia. Namun, ia juga menegaskan Setan Merah juga memiliki sederet pemain berkualitas jempolan.

"Prancis jauh lebih kuat daripada Piala Dunia 2018. Mereka memiliki beberapa pemain muda yang bagus, terlebih Karim Benzema kembali masuk skuad," kata Martinez menjelaskan dilansir laman resmi UEFA, Kamis (7/10).

Belgia bakal bersua Prancis pada babak semifinal UEFA Nations League 2021/2022, yang berlangsung di Stadion Allianz, Turin, Jumat (8/10) dini hari WIB nanti.

Partai ini juga bisa dijadikan ajang balas dendam bagi Belgia yang sempat disingkirkan Prancis pada semifinal PD 2018.

Kekuatan Prancis, kata Martinez tidak hanya kepada satu atau dua pemain. Terlebih, para penggawa muda seperti Mbappe sukses menunjukkan kehebatannya dalam tiga tahun terakhir.

"Mereka memiliki minimal tiga tim elit pemain per posisi. Jadi saya pikir Didier Deschamps akan setuju dengan saya bahwa skuadnya juga lebih baik dari tiga tahun lalu," sambung Martinez.

Meski demikian, Martinez menilai timnya tidak kalah superior dengan apa yang dimiliki oleh skuad Didier Deschamps. Ia menyebut, Belgia sudah berkembang dan menjadi lebih kuat dari sebelumnya, terkhusus usai dipermalukan Prancis 0-1 pada PD 2018 silam.

Di sisi lain, Martinez mengatakan semua pemainnya dalam kondisi yang baik, terkecuali Thorgan Hazard dan Jason Denayer. Pelatih berusia 48 tahun tersebut mengatakan keduanya sedang dalam program individu secara terpisah karena kurang fit.

"Apakah kami lebih kuat dari tiga tahun lalu? Saya suka percaya begitu. Dan sementara itu banyak pemain telah ditambahkan," kata dia.

Dalam catatan tiga pertemuan kedua tim Belgia dan Prancis sama-sama mengantongi satu kemenangan dengan satu laga lain berakhir imbang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement