Kamis 07 Oct 2021 16:07 WIB

Sudah Sholat dan Doa Tetap Miskin Sementara Mereka Kaya? 

Kaya dan miskin adalah relatif tergantung perspektif orang melihat

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Kaya dan miskin adalah relatif tergantung perspektif orang melihat. Ilustrais sholat
Foto: Republika
Kaya dan miskin adalah relatif tergantung perspektif orang melihat. Ilustrais sholat

REPUBLIKA.CO.ID, —Mengapa meski saya sudah sholat dan berdoa tetapi tetap miskin sedang orang lain justru kaya? Pertanyaan ini dilontarkan seorang anak di Mesir kepada ibunya. Ibunya pun tak bisa menjawabnya. 

Maka pendakwah Mesir Dr Amr Khalid memberikan penjelasan melalui video yang diunggah di jejaring YouTube resminya.  

Baca Juga

Dr Amr Khalid menjelaskan bahwa Allah SWT tidaklah memberikan semuanya kepada seseorang di dunia. Oleh karena jika seseorang memiliki segalanya maka dia telah berada di surga dan bukan di dunia.  

Maka dari itu, Amr mengatakan seorang manusia  harus memahami bahwa dunia itu sederhana. Dan bahwa orang yang masuk surga adalah orang yang hidupnya di dunia untuk mencari Ridha Allah SWT, terlepas dari orang tersebut memiliki banyak harta atau tidak.  

"Mungkin seseorang mempunyai harta tetapi mengalami masalah kesehatan, dan mungkin seseorang tak punya banyak uang tapi senantiasa dilimpahkan kesehatan. Atau mungkin kita mempunyai kekayaan kemudian kita bahagia dengan hidup kita atau kita punya banyak uang tetapi fakir atau kesulitan," kata Dr Amr seperti dilansir Masrawy pada Kamis (7/10). 

Menurutnya sangat mungkin bagi orang untuk menjadi kaya. Sebab ketika seorang hamba berusaha dengan sungguh-sungguh selama bertahun-tahun, maka Allah SWT akan memberikan rezeki kepadanya. Dia memberikan contoh para pemain sepakbola profesional, yang dulunya bisa jadi fakir lalu karena mereka berusaha akhirnya sukses. 

“Siapa bilang orang kaya akan melahirkan orang kaya pula? Apakah tidak mungkin miskin agar kita berusaha lalu kita mempunyai uang?”

Dia pun menggarisbawahi, kaya dan miskin adalah urusan yang relatif, tertangung sudut pandang orang di dunia, ridha Allah kepadanya, dan seberapa jauh usaha mereka di dunia tanpa harta itu. Ini penting untuk dipahami, jika dia berusaha, tentu dia adalah jenis suatu hari kelak. 

 

Sumber: masrawy     

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement