Kamis 07 Oct 2021 09:24 WIB

UBSI Sosialisasikan Program Sekolah Penggerak

Kemendibudristek telah berhasil melahirkan 2.500 sekolah penggerak di 34 provinsi

Universitas BSI (UBSI) menggelar sosialisasi rekrutmen pelatih ahli program sekolah penggerak, Jum’at (1/10) lalu. Tujuannya ialah menyosialisasikan kepada seluruh dosen Universitas BSI tentang bagaimana tips dan trik untuk bisa lolos dalam program sekolah penggerak dan menjadi pelatih ahli (PA).
Foto: istimewa
Universitas BSI (UBSI) menggelar sosialisasi rekrutmen pelatih ahli program sekolah penggerak, Jum’at (1/10) lalu. Tujuannya ialah menyosialisasikan kepada seluruh dosen Universitas BSI tentang bagaimana tips dan trik untuk bisa lolos dalam program sekolah penggerak dan menjadi pelatih ahli (PA).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK--Berbagai program baru telah dicanangkan oleh Mendikbudristek, Nadiem Makarim untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi pendidikan di Indonesia. Salah satunya adalah program sekolah penggerak.

Nadiem mengatakan bahwa, kebijakan reformasi pendidikan di Indonesia tak bisa sukses tanpa ada perubahan di dalam sekolah. Untuk itu dikenalkanlah program sekolah penggerak.

Program sekolah penggerak merupakan upaya untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia, dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar pancasila.

Kemendibudristek telah berhasil melahirkan 2.500 sekolah penggerak di 34 provinsi yang meliputi 111 Kabupaten/Kota pada angkatan ke-1. Kemdikbudristek pun telah membuka angkatan ke-2 guna memfasilitasi dosen untuk mengikuti program ini pada tahun 2021.

Melalui kesempatan tersebut, Universitas BSI (UBSI) menggelar sosialisasi rekrutmen pelatih ahli program sekolah penggerak, Jum’at (1/10) lalu. Tujuannya ialah menyosialisasikan kepada seluruh dosen Universitas BSI tentang bagaimana tips dan trik untuk bisa lolos dalam program sekolah penggerak dan menjadi pelatih ahli (PA).

Sosialisasi ini menghadirkan dua narasumber, yakni ketua program studi (Kaprodi) Sistem Informasi Universitas BSI kampus Pontianak Muhammad Sony Maulana dan Dra. Maria Lapriska Dian Ela Revita yang merupakan dosen Universitas BSI yang telah lolos menjadi pelatih ahli di angkatan ke-1.

Dalam sambutannya, dekan fakultas Ekonomi dan Bisnis Dr Ani Wijayanti mengungkapkan rasa senangnya atas semangat para dosen Universitas BSI untuk mengikuti program-program dari pemerintah.

“Saya sangat mengapresiasi keinginan dosen Universitas BSI untuk mengikuti rekrutmen sebagai pelatih ahli. Program ini bagus sekali untuk para dosen yang diharapkan bisa menjadi agent of change terhadap pendidikan di Indonesia, yang nantinya akan memberikan kontribusi yang besar untuk sekolah-sekolah,” ujar Dr Ani.

Sementara Muhammad Sony Maulana, yang juga merupakan tim PIC sekolah penggerak, memaparkan materi tentang pentingnya untuk menjadi pelatih ahli dan bagaimana kontribusi pelatih ahli untuk di dunia pendidikan.

“Sekolah penggerak ini sebagai katalis untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia. Di mana sekolah harus berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistic, untuk mewujudkan profil pelajar pancasila, tentunya diawali dengan SDM (Sumber Daya Manusia) yang unggul, dalam hal ini adalah kepala sekolah dan guru,” kata Sony, Kamis (7/10).

Ia menjelaskan, gambaran akhir dari program sekolah penggerak ini secara umum hasil belajar akan di atas level yang diharapkan, menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, inklusif, dan menyenangkan, selain itu pembelajaran juga berpusat pada murid.

Sedangkan, Maria, dosen yang lolos pelatih ahli pertama, membagikan tips dan trik agar lolos menjadi pelatih ahli (PA) program sekolah penggerak. Ia menceritakan pengalamannya, dari mulai proses pendaftaran hingga lolos sebagai PA pada angkatan ke-1.“Sekolah penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Di mana sekolah penggerak berfokus pada kolaborasi pemerintah daerah dan kemendikbudristek, serta pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi,” ujar Maria, Jum’at (1/10).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement