Rabu 06 Oct 2021 17:28 WIB

IHSG Meroket Dikerek Saham Energi dan Perbankan

Kenaikan harga komoditas mendorong optimisme kinerja ekspor.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG ditutup menguat pada hari ini akibat terkerek saham sektor pertambangan dan perbankan.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra/wsj.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG ditutup menguat pada hari ini akibat terkerek saham sektor pertambangan dan perbankan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsistem berada di teritori positif pada perdagangan hari ini, Rabu (6/10). IHSG menguat signifikan hingga 2 persen dan menembus level 6.417,32. Sedangkan LQ45 melesat naik sebesar 2,87 persen. 

Kenaikan IHSG ini kembali ditopang oleh saham energi di antaranya PT Medco Energy International Tbk yang menguat 3,39 persen, PT Indo Tambangraya Megah Tbk menguat 3,32 persen, PT Bayan Resource Tbk menguat 3,22 persen dan PT Adaro Energy Tbk naik 1,91 persen. 

Baca Juga

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan kenaikan saham energi ini seiring dengan meroketnya harga komoditas batu bara. "Sejak harga batu bara meroket, fokus investor tertuju kepada saham sektor batu bara yang kemudian naik sangat tajam," kata Edwin, Rabu (6/10).

Pada perdagangan kemarin, harga komoditas kembali mengalami kenaikan tajam dimana harga batubara menguat sebesar 12,45 persen. Kenaikan ini juga diikuti oleh harga komoditas lainnya seperti minyan 1,91 persen, CPO 3,5 persen, nikel 0,47 persen dan timah menguat 1,27 persen. 

Sementara itu, saham sektor lain seperti farmasi, digital, teknologi dan new economy yang dulunya pernah menjadi bintang saat ini ditinggalkan. Hal tersebut membuat posisi saham ini banyak yang tersangkut. 

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama mengatakan kenaikan dari harga komoditas mendorong optimisme kinerja ekspor pada kuartal III yang dinilai lebih baik. Selain itu, pemulihan ekonomi dalam negeri juga menjadi katalis positif yang juga menaikkan antusias pelaku pasar. 

Dukungan perbaikan aktivitas ekonomi seiring dengan kemajuan dalam mengatasi pandemi Covid-19 sehingga memberikan ruang pemerintah dalam melonggarakan pembatasan aktivitas masyarakat dengan menurunkan secara bertahap level PPKM. Hal ini tentunya meningkatkan kerpercayaan masyarakat sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Kami melihat IHSG masih berpotensi menguat, kami belum mengubah target kami untuk IHSG di tahun 2021 yaitu berada pada 6.480," kata Okie.

Di sisi lain, kepercayaan investor terhadap Indonesia juga meningkat tercermin dari arus modal asing yang masuk ke pasad saham. Pada penutupan perdagangan hari ini, investor saing tercatat membukukan pembelian bersih hingga Rp 4,82 triliun. Sejak awal tahun, asing tercatat melaukan pembelian bersih sebesar Rp 20,98 triliun. 

Adapun saham-saham yang banyak dibeli oleh asing yaitu dari sektor perbankan. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk adalah saham yang paling diminati dengan pembelian sebesar Rp 986,1 miliar, kemudian PT Bank Central Asia Tbk dengan pembelian Rp 757,4 miliar serta PT Bank Mandiri Tbk dengan pembelian Rp 216,7 miliar. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement