REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi II DPR dijadwalkan akan menggelar rapat kerja terkait penetapan jadwal Pemilu 2024 pada Rabu (6/10) besok. Wakil Ketua DPR, Lodewijk F Paulus, berharap segera ada kesepakatan antara Komisi II DPR, pemerintah, dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait jadwal Pemilu 2024.

"Komisi II tentunya akan melaksanakan lobi-lobi politik tentunya dengan KPU kemudian juga dengan pemerintah. Sehingga diharapkan ada kesepakatan dari usulan pemerintah itu tanggal 15 Mei sebagai hari pencoblosan untuk pemilu, yaitu untuk Pilpres dan Pileg nanti," kata Lodewijk di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta,  Selasa (5/10).

Sebelumnya pemerintah mengusulkan agar pemungutan suara Pilpres 2024 digelar pada 15 Mei 2024. Lodewijk yang juga menjabat sebagai Sekjen Partai Golkar mengungkapkan bahwa partainya setuju dengan usulan tersebut.

"Itu pun saya katakan harus disimulasikan terkait dengan KPU, kemudian juga waktu dari pilkada nasional itu sendiri sehingga ada waktulah bagi KPU untuk menyiapkan diri setelah pileg setelah pilpres dan siap untuk menghadapi pilkada nasional 29 November 2024 nanti," ujarnya.

Sejauh ini pendapat sejumlah fraksi terkait jawal pemilu masih terbelah. Ia berharap hal tersebut bisa diselesaikan dalam waktu dekat. "Dari media sosial yang saya lihat yang sementara sudah sepakat itu Gerindra dengan Golkar. Kami melihat juga tentunya masing-masing fraksi akan mensimulasikan ini dengan masukan dari pemerintah dan Golkar sudah simulasikan itu sehingga kami sepakat tanggal 15 Mei," tuturnya.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengatakan, pemerintah mengusulkan pelaksanaan Pemilu 2024 pada 15 Mei. Ia menyebut, hal ini berdasarkan hasil rapat internal yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden Ma'aruf Amin, dan sejumlah kementerian terkait pada Senin (27/9).

"Pilihan pemerintah adalah 15 Mei," kata Mahfud.