Senin 04 Oct 2021 20:10 WIB

95 Persen Pedagang di Pasar Cipete Utara Sudah Beroperasi

Terjadi kenaikan pengunjung pasar sekitar 90 persen dibanding pembatasan sebelumnya.

Pengelola Pasar Cipete Utara, Kebayoran Baru Jakarta Selatan menyebutkan sebanyak 95 persen pedagang yang terdaftar di pasar itu telah beroperasi. (Foto: Ilustrasi pasar)
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Pengelola Pasar Cipete Utara, Kebayoran Baru Jakarta Selatan menyebutkan sebanyak 95 persen pedagang yang terdaftar di pasar itu telah beroperasi. (Foto: Ilustrasi pasar)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola Pasar Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan menyebutkan sebanyak 95 persen pedagang yang terdaftar di pasar itu telah beroperasi melakukan aktivitas perdagangan selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3. Total pedagang di Pasar Cipete Utara sebanyak 237. 

“Kalau dipresentasikan sekitar 95 persen yang sudah berjualan kembali," kata Staf Pengelola Pasar Cipete Utara Warsito saat ditemui di Jakarta, Senin (4/10).

Baca Juga

Menurut dia, sejumlah pedagang yang memutuskan tidak berjualan lagi lantaran masih menganggap bahwa kondisi saat ini belum normal. Para pedagang itu, kata Warsito, memandang daya beli masyarakat masih rendah sehingga kondisi pasar menjadi sepi.

"Namun yang berjualan saat ini belum semua, masih ada pedagang yang belum kembali. Mereka yang tidak berjualan mengaku karena masih sepi," kata dia.

Di sisi lain, Warsito mengatakan, saat ini pengunjung di pasar tersebut sudah mulai normal kembali seiring dengan berbagai penyesuaian kebijakan operasional pasar di Ibu Kota. Menurut dia, selama PPKM level 3 terjadi kenaikan pengunjung pasar sekitar 90 persen dibanding pembatasan sebelumnya.

"Jadi, mengalami kenaikan karena turunnya level PPKM juga diikuti berbagai penyesuaian," katanya.

Guna memastikan pencegahan sebaran virus Covid-19 di lingkungan pasar, Warsito menuturkan, pihaknya sudah mewajibkan pengunjung dan pedagang menunjukkan sertifikat vaksinasi kepada petugas keamanan setiap harinya. "Yang pasti mereka harus vaksin, minimal dosis satu lah. Jadi memang baru secara manual saja. Itu dilakukan untuk memastikan kalau mereka benar-benar sudah divaksin untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 di pasar," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement