Senin 04 Oct 2021 19:24 WIB

Polri Duga Kerusuhan Yahukimo karena Isu Abock Busup

Sebanyak 56 orang sudah dimintai keterangan terkait kerusuhan di Yahukimo.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Agus raharjo
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono memberikan keterangan saat jumpa pers di RS Polri, Kramat Jati, di Jakarta, Kamis (9/9/2021). Tim
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono memberikan keterangan saat jumpa pers di RS Polri, Kramat Jati, di Jakarta, Kamis (9/9/2021). Tim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mabes Polri menduga penyebab insiden kerusuhan, dan perang suku di Dekai, Yahukimo, Papua disebabkan kematian mantan bupati Abock Basup. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal (Brigjen) Rusdi Hartono mengatakan, saat ini tim Polda Papua, sudah mulai melakukan penyelidikan, dan penyidikan peristiwa mematikan yang menewaskan enam orang, dan melukai 41 warga, pada Ahad (3/10) tersebut.

“Ini masih didalami. Sudah sekitar 56 orang yang dimintai keterangan,” kata Rusdi, saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/10).

Baca Juga

Dari pemeriksaan tersebut, kata Rusdi, pun belum ada kabar tentang penetapan tersangka atas insiden tersebut. “Kita tunggu saja, kabar dari Polda Papua, berapa orang nanti yang nantinya ditetapkan tersangka,” sambung dia.

Insiden kerusuhan mematikan terjadi di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua, pada Ahad (3/10) waktu setempat. Rilis resmi Polda Papua yang disampaikan Kabid Humas Kombes Ahmad Mustofa (AM) Kamal mengatakan, peristiwa tersebut berupa penyerangan orang-orang dari Suku Kimyal, terhadap warga Suku Yali. Satu bangunan hotel, dan rumah warga turut dibakar dalam serangan tersebut. Enam orang tewas, 41 luka-luka, dan ribuan orang terpaksa mengungsi ke Polres Yahukimo.

Rusdi menuturkan, dugaan sementara penyerangan tersebut, terkait dengan kematian mantan Bupati Yahukimo Abock Busup. “Penyebab pastinya masih didalami. Tetapi isu yang berkembang, penyebab peristiwa (penyerangan) itu, adalah akibat kematian Abock Busup,” kata Rusdi.

Abock Busup, Bupati Yahukimo 2016-2021. Abock Busup juga, adalah Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) 2021. Pada Ahad (3/10), Abock Busup ditemukan tewas di Hotel Grand Mercure, Jakarta Pusat. Rusdi melanjutkan, kabar simpang siur penyebab kematian Abock Busup tersebut yang diduga memicu konflik horizontal di Dekai, Papua.

“Ini diisukan di sana (Papua) disebar isu-isu bentrok, disebabkan adanya isu-isu tidak benar meninggalnya (Abock Busup) karena suatu hal yang tidak wajar,” terang Rusdi.

Padahal, dikatakan Rusdi, penyebab kematian Abock Busup di Jakarta, pun sedang dalam penyelidikan di Polres Jakarta Pusat, di bawah kendali Polda Metro Jaya. Akan tetapi, dari hasil visum tim dokter di RS Melia Cibubur, di Jakarta Timur, sementara ini kepolisian meyakini Abock Busup meninggal dunia dalam kondisi wajar.

“Bahwa memang saudara Abock Busup, ditemukan meninggal dunia di hotel Grand Mercure kamar 1707,” tutur Rusdi. Ia mengaku, polisi mendapat penolakan dari pihak keluarga untuk melakukan autopsi terhadap jenazah Abock Busup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement