Senin 04 Oct 2021 19:23 WIB

Gubernur Sumbar Dukung Akses BBM Melalui Pertashop

Pertashop memberikan akses bagi masyarakat di pelosok daerah untuk mendapatkan BBM

Rep: Febrian Fachri/ Red: Gita Amanda
Aktivitas pelayanan BBM di Pertashop di perdesaan, (ilustrasi).
Foto: Dokumen.
Aktivitas pelayanan BBM di Pertashop di perdesaan, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Mahyeldi, mendukung pemerataan akses bahan bakar minyak atau BBM bagi masyarakat di pelosok daerah melalui Pertashop.

"Pertashop memberikan akses bagi masyarakat di pelosok daerah untuk mendapatkan akses terhadap BBM yang berkualitas dengan harga yang sama dengan SPBU. Ini tentu akan memudahkan bagi masyarakat," kata Mahyeldi, saat menerima audiensi perwakilan PT Pertamina di Istana Gubernur Sumbar, Senin (4/10).

Baca Juga

Ia mengatakan masyarakat yang berada di pelosok sulit mendapatkan BBM karena jarak dengan SPBU yang cukup jauh. Sementara membeli di penjual minyak eceran harganya lebih tinggi.

Karena itu Pertashop menurut Mahyeldi dapat menjadi salah satu solusi agar semua masyarakat baik di kota maupun di pelosok daerah bisa mendapatkan akses yang sama terhadap BBM.

Pertashop juga tidak menjadi saingan bagi SPBU karena hanya diizinkan untuk memiliki satu dispenser yang bisa dipilih antara pertamax atau dexlite. Selain itu jarak antara SPBU dengan Pertashop minimal lima kilometer sementara antar pertashop minimal dua kilometer untuk menjaga tidak terjadi persaingan.

Selain menguntungkan masyarakat, Pertashop menurut bekas Wali Kota Padang itu juga memberikan kesempatan bagi koperasi, pesantren maupun BUMD untuk memiliki usaha yang pada akhirnya akan menggerakkan perekonomian.

Saat ini sudah ada 185 titik Pertashop di Sumbar. Pertamina menargetkan tahun ini sudah berdiri 300 titik Pertashop di Sumbar. Masing-masing Pertashop mendapatkan pasokan tiga ton Pertamax atau dexlite per minggu sesuai kebutuhan. Jika penjualan lebih banyak, pasokan itu bisa ditambah.

Pertashop juga bisa dimanfaatkan untuk menjangkau masyarakat nelayan di pinggir pantai sehingga tidak kekurangan pasokan saat melaut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement