Senin 04 Oct 2021 18:51 WIB

Selandia Baru Batalkan Strategi Hilangkan Virus Covid-19

Selandia Baru akan berusaha hidup dengan Covid-19 dan kendalikan penyebaran.

Selandia Baru akan berusaha hidup dengan Covid-19 dan kendalikan penyebaran.
Foto: EPA-EFE/DAN HIMBRECHTS
Selandia Baru akan berusaha hidup dengan Covid-19 dan kendalikan penyebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Selandia Baru membatalkan strategi untuk menghilangkan COVID-19. Justru sebaliknya, Selandia baru akan berusaha untuk hidup bersama virus tersebut sambil mengendalikan penyebarannya.

Negara Pasifik itu termasuk dari sejumlah kecil negara yang berhasil menekan COVID-19 hingga nol kasus tahun lalu. Kondisi itu mampu dipertahankan sampai varian Delta muncul pada Agustus dan sangat menular. Kemunculan varin Delta menggagalkan usaha penghentian penularan di Selandia Baru.

Baca Juga

"Dengan wabah ini dan varian Delta, upaya kembali ke nol kasus sangatlah sulit," kata Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern pada konferensi pers, Senin (4/10), dilansir dari reuters.

"Ini adalah perubahan pendekatan yang akan selalu kita lakukan dari waktu ke waktu. Wabah Delta telah mempercepat perubahan dan vaksin juga akan mendukung," ujar Ardern menambahkan.

Otoritas kesehatan Selandia Baru melaporkan 29 kasus baru COVID-19 pada Senin, dan menjadikan total jumlah terkini wabah sebanyak 1.357 kasus. Mayoritas kasus terdeteksi di Auckland yang telah dikarantina (lockdown) selama 50 hari. 

Di tengah tekanan yang semakin meningkat, Ardern mengatakan, strateginya bukanlah untuk mencapai nol kasus, tetapi untuk membasmi virus. Dia mengatakan, aturan lockdown yang ketat akan berakhir jika 90 persen populasi Selandia Baru yang memenuhi syarat telah divaksin.

"Jelas bahwa periode panjang pembatasan ketat tidak membuat kita mencapai nol kasus. Tetapi tidak apa-apa, pembatasan itu penting karena kita sebelumnya tidak memiliki vaksin. Sekarang kita melakukannya. Jadi kita dapat mulai mengubah cara kita untuk melakukan sesuatu," tutur Ardern.

Warga Auckland dapat keluar rumah untuk bertemu dengan orang-orang terkasih mereka di luar ruangan mulai Rabu (6/10), tetapi jumlahnya hanya dibatasi sebanyak maksimal 10 orang. Sekolah untuk anak usia dini akan kembali diizinkan. Orang-orang juga diperbolehkan untuk berekreasi tetapi usaha ritel, perhotelan, dan kantor-kantor masih tutup.Ardern mengatakan sisa pembatasan di Auckland akan dilonggarkan secara bertahap.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement