Senin 04 Oct 2021 19:40 WIB

UMM Juara Kontes Robot SAR Indonesia

Tim Dome dari UMM mengalahkan 42 tim.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Dwi Murdaningsih
Tim Dome dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil meraih juara dua tingkat regional pada Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI). 
Foto: umm
Tim Dome dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil meraih juara dua tingkat regional pada Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI). 

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tim Dome dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil meraih juara dua pada Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI). Raihan ini berhasil diperoleh pada tahap regional dengan mengalahkan 42 tim.

Salah satu anggota tim, Faizal Aditya, mengatakan, kompetisi ini memuat beberapa spesifikasi yang harus dimiliki oleh robot yang diperlombakan. Pertama, robot tersebut harus autonomous atau tanpa operator serta tanpa garis penuntun. Kedua, dapat mengatasi variasi rintangan sensor dan medan serta memadamkan api pada lilin. 

 

"Ketiga, dapat menyelamatkan calon korban dan membawanya ke zona aman," katanya dalam pesan resmi yang diterima Republika.co.id, Senin (4/9).

 

Pada kompetisi tahun ini, kata dia, jalur lintasan diberikan rintangan yang lebih menantang. Hal ini dilakukan sebagai wujud lingkungan tak teratur yang biasa dihadapi robot SAR pada wilayah bencana.

 

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Elektro UMM menjelaskan, tim Dome UMM mengikutsertakan robot SAR berkaki pada kompetisi kali ini. Robot ini dilengkapi dengan spesifikasi-spesifikasi yang telah ditentukan oleh panitia lomba. Salah satu di antaranya terdapat gas untuk memadamkan api dan  gripper untuk menyelamatkan korban ke tempat aman. 

 

Anak pertama dari tiga bersaudara ini mengatakan, proses pembuatan robot ini memakan waktu hampir satu tahun. Tom mulai mengerjakan pembuatan robot ini setelah selesai mengikuti kontes KRSRI tahun lalu. Pada proses pengerjaan, tim menghadapi beberapa kendala seperti robot kesulitan untuk mendeteksi korban yang ingin diselamatkan. Karena tidak bisa mendeteksi, robot sempat mengalami masalah pada sesi kedua perlombaan. 

 

"Untuk mengatasi permasalahan tersebut kami memperbaiki kembali algoritma program pendeteksian korban untuk meminimalisir gagalnya proses pendeteksian,” kata mahasiswa asal Malang itu.

 

Pada perlombaan ini, Faizal ditemani oleh Muhammad Indra Pratama, Muhammad Ardy Rahman, dan Aditya Nugraha Putra dari Prodi Teknik Elektro. Faizal berharap, ia dan tim mampu mempertahankan juara tersebut di tingkat nasional yang akan diadakan pada 12 Oktober mendatang. Dia juga berharap dapat mempertahankan juara ini pada tahun berikutnya dengan rintangan maupun arena yang berbeda.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement