REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Islam (Persis) Ustaz Jeje Zaenudin menanggapi terkait acara Miss Queen Indonesia yang merupakan ajang untuk para transgender. Menurutnya, acara tersebut bukanlah kemajuan dan kebebasan, melainkan kebablasan atas kebebasan dan peradaban jungkir balik.
"Sebagai bangsa Indonesia kami tentu sangat-sangat prihatin dengan acara-acara seperti itu. Kami adalah bangsa yang beradab dan beretika riligius. Acara Miss Queen Indonesia yang mengompetisikan para transgender bukanlah kemajuan dan kebebasan, melainkan kebablasan atas kebebasan dan peradan jungkir balik," katanya saat dihubungi Republika, Senin (4/10).
Dikatakannya, meskipun acara semacam itu mungkin dipandang sebuah kemajuan dan diapresiasi sebagai kebebasan dan hak-hak kemanusiaan oleh dunia barat, tapi tidak dibenarkan dalam konstitusi negara dan norma etika masyarakat. Apalagi, jika diukur dengan norma agama yang jelas mengharamkan perbuatan seperti itu.
Dia menambahkan, kebebasan dan hak-hak asasi manusia dalam konteks Indonesia jelas berbasis kepada norma agama, etika dan budaya dalam negeri. Sesuatu yang seharusnya dijaga sebagai keaiban pribadi yang tidak patut dipertontonkan kepada publik dan dicarikan terapi penyembuhannya malah sengaja dikompetisikan.
"Bangsa Indonesia harusnya punya standar peradabannya sendiri yang bebasis kepada falsafah bangsa yaitu berdasarkan kepada keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan nilai-nilai kemanusiaan yang beradab," kata dia.
Sebelumnya diketahui, Keponakan Ashanty, Millen Cyrus berhasil menjadi juara satu Miss Queen Indonesia 2021. Ajang tersebut merupakan kontes untuk para transgender.