Senin 04 Oct 2021 17:49 WIB

Bali Mulai Terima Wisman, Pemerintah Prioritaskan Keamanan

Pemerintah mulai lakukan uji coba pembukaan pariwisata Bali bagi wisatawan asing.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Warga memindai kode batang sertifikat vaksin COVID-19 menggunakan aplikasi PeduliLindungi saat berkunjung di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (30/9/2021). Pemerintah akan mulai melakukan uji coba pembukaan pariwisata Bali bagi wisatawan mancanegara (wisman) pada 14 Oktober mendatang.
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Warga memindai kode batang sertifikat vaksin COVID-19 menggunakan aplikasi PeduliLindungi saat berkunjung di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (30/9/2021). Pemerintah akan mulai melakukan uji coba pembukaan pariwisata Bali bagi wisatawan mancanegara (wisman) pada 14 Oktober mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan mulai melakukan uji coba pembukaan pariwisata Bali bagi wisatawan mancanegara (wisman) pada 14 Oktober mendatang. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, memastikan keselamatan masyarakat menjadi yang utama agar terlindung dari potensi lonjakan penularan Covid-19 dan varian baru.

"Masih ada waktu 10 hari, tentu akan ada beberapa pertimbangan yang harus difinalisasi dari segi negara, karantina, testing. Tapi yang utama keselamatan masyarakat Indonesia," kata Sandiaga dalam konferensi pers mingguan, Senin (4/10).

Sandiaga mengatakan, langkah pembukaan Bali harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Meskipun laju penularan Covid-19 sangat terkendali, pemerintah bersama masyarakat tidak boleh lengah terhadap penerapan protokol kesehatan.

Apalagi, varian-varian baru Covid-19 yang muncul di sejumlah negara harus dicegah agar tidak masuk dan menular di dalam negeri. "Kita mau ini dilakukan secara bertahap, bertingkat, dan berkelanjutan," kata Sandiaga.

Seperti diketahui, seluruh wilayah Indonesia saat ini sudah tidak ada lagi yang masuk dalam kategori penerapan PPKM level 4. Itu menandakan laju kasus Covid-19 sangat terkendali sehingga kegiatan masyarakat bisa diperlonggar.

Adapun khusus bagi Bali yang akan segera menerima wisman, Sandiaga menegaskan, setidaknya kapasitas testing Covid-19 di pintu masuk Bandara Ngurah Rai harus disiapkan minimal 300 per hari.

Selain itu, transportasi juga harus disiapkan secara optimal agar mobilitas wisman menjadi lancar, hingga langkah-langkah antisipatif jika nantinya terdapat kenaikan kasus Covid-19.

Sandiaga menambahkan, kesiapan dan kemampuan Bali menyambut wisman juga sekaligus untuk mempersiapkan Bali sebagai tempat penyelenggaraan Presiden G20 tahun 2022 mendatang.  "Kita harus lakukan langkah-langkah persiapan itu agar nanti pelaksanaan Presiden G20 semakin baik," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement